Film animasi “Riki Rhino 2: The Bird Kingdom” hadir bukan sekadar hiburan, tetapi juga menyisipkan pesan penting: menjaga kelestarian satwa langka Indonesia. Melalui tokoh-tokoh satwa yang dekat dengan dunia anak, film ini ingin menumbuhkan rasa cinta terhadap kekayaan hayati tanah air.
Dalam sneak preview yang digelar di FLIX Cinema, Ashta District 8, Jakarta (16/9), Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menekankan bahwa animasi seperti Riki Rhino berpotensi menjadi motor pertumbuhan baru ekonomi kreatif.
“Riki Rhino menunjukkan animasi Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Selain mendidik anak-anak untuk peduli lingkungan, produksi seperti ini menciptakan lapangan kerja, memperkuat rantai pasok industri kreatif, dan berpotensi menjadi the new engine of growth bagi perekonomian kita,” ujar Irene.
Ia menambahkan, ke depan promosi perlu lebih kreatif dan menjangkau ruang publik tempat keluarga berkumpul. Dengan begitu, pesan edukasi film akan lebih luas diterima. Irene juga mendorong pengembangan intellectual property (IP) Riki Rhino melalui kolaborasi dengan berbagai produk turunan agar makin dekat dengan masyarakat sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Jony Yuwono, Direktur PT Putra Sentosa Karya Gemilang sekaligus penulis cerita Riki Rhino 2, menegaskan bahwa film ini sepenuhnya dikerjakan oleh animator lokal.
“Kami ingin anak-anak belajar mencintai satwa langka lewat cerita yang seru. Produksi ini juga bukti bahwa talenta Indonesia mampu menghadirkan karya yang membanggakan di industri animasi,” ungkapnya.
Sebagai salah satu subsektor prioritas, industri animasi diyakini memiliki peluang besar menembus pasar global. Karena itu, Kemenekraf terus mendorong produksi, distribusi, hingga komersialisasi karya lokal demi memperkuat kontribusi ekraf menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Riki Rhino 2: The Bird Kingdom” dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026, membawa pesan lestari dalam balutan kisah yang menghibur sekaligus mendidik.
Acara sneak preview turut dihadiri Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu, Direktur Film, Animasi, dan Video Doni Setiawan, serta Lucki Lukman Hakim selaku Producer & Executive Producer Batavia Pictures.XPOSEINDOENSIA foto : bir Komunikasi Kementerian Ekraf