Memenuhi Kekurangan Dokter
Menurut standar WHO, rasio ideal jumlah dokter umum terhadap jumlah penduduk adalah 1:1.000. Artinya, satu dokter akan melayani 1.000 penduduk. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 278,69 juta. Dengan jumlah tersebut, sesuai standar WHO, Indonesia membutuhkan 278.690 dokter.
Padahal, menurut Kementerian Kesehatan per Juni 2023, jumlah dokter baru mencapai 159.977 orang. Jadi, Indonesia masih kekurangan 118.713 dokter.
“Kehadiran Fakultas Kedokteran, Presuniv, diharapkan bisa ikut memberikan kontribusi untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga dokter di Indonesia.” ujar DR. SD Darmono
Selain jumlah, masalah lain pada saat ini adalah distribusi dokter di Indonesia yang masih timpang. Di beberapa kota di Indonesia jumlah dokter berlimpah, tetapi di sisi lain masih banyak daerah yang sangat kekurangan tenaga dokter.
Menyangkut isu K3, Fakultas Kedokteran, Presuniv, akan menerapkan konsep early exposure. Sejak tahun pertama perkuliahan, mahasiswa sudah diperkenalkan dengan kondisi kerja dan ekosistem kesehatan. Kegiatan pembelajaran, selain di kampus, juga akan dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit.
Fakultas Kedokteran, Presuniv, juga akan fokus pada upaya pencegahan dan promotive terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, Fakultas Kedokteran, Presuniv, tak hanya akan menjalankan fungsi pendidikan, tetapi juga ingin kehadirannya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masvarakat dan penelitian.
Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes mengatakan keunggulan pendidian kedokteran di Presuniv salah satunya adaah karena pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris. Di samping itu sejak semester pertama mahasiswa FK ini sudah langsung terpapar dengan berbagai layanan kesehatan, seperti di puskesmas, klinik swasta dan Industri, juga RS Swasta dan RS lain sebagai RS Pendidikan Utama.