Posisi Perempuan Dalam Perfilman Indonesia : Banyak dalam Jumlah, Belum Utuh dalam Cerita

- Advertisement -

“Dan sangat penting kita tambahkan peran-peran perempuan kuat di film agar wanita Indonesia tahu bahwa mereka setara dengan laki-laki, mereka mampu mengejar mimpi dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri,” tambahnya.

Christine Hakim :  Superhero itu adalah Superwoman, bukan Superman

Perempuan Indonesia mempunyai inner power yang luar biasa sekali. Dan tidak hanya pandai bersolek. Meski demikian, laki-laki dan perempuan sejatinya diciptakan untuk saling menyempurnakan.

“Bagaimana mungkin tidak mempunyai inner power, jika bisa mengandung selama sembilan bulan, sembari menjalankan banyak fungsi lainnya. Seperti sebagai ibu rumah tangga, pendidik, pelindung hingga penjaga keseimbangan rumah tangga. Jadi, Super Hero bukan Superman, tapi Super Woman,” kata Christine Hakim

- Advertisement -

Christine Hakim juga berbagi kisah posisi perempuan dalam dunia perfilman yang masih sangat kecil.

“Sejak seabad lalu, dunia film didominasi kaum pria. Yang menjadi pelaku utamanya. Di Indonesia, di tahun 50an juga didominasi kaum pria. Saya saat terjun di dunia perfilman di tahun 73, dominasi kaum pria masih kuat. Perempuan hanya mendapatkan peran kecil, seperti bagian make up dan wardrobe. Sekarang, Masya Allah, bahkan perempuan memanggul kamera yang beratnya 25 kg. Bukan hanya fisiknya yang kuat, tapi inner power-nya juga. Ini yang membuat perempuan mampu menghadapi segala tantangan,” katanya. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Layar Tangkap Zoom


- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -