Menurut Andrea, learning from home ini awalnya menjadi tantangan bagi murid maupun guru, “Tetapi dengan berjalannya waktu, banyak murid yang malah semakin nyaman belajar secara online,” ungkap Perempuan 35 tahun yang menjadi Dosen Mayor Vokal Kontemporer di Universitas Pelita Harapan ini.
Purwa melihat datangnya Pandemic COVID 19 ini bukan hanya sekadar sebuah tantangan, tetapi juga menjadi blessing. “Saya syukur, di tengah kondisi itu muncul komunikasi dengan teknologi baru bernama Zoom,” tutur Kakak Kandung Trie Utami itu lagi
Sebelum Covid datang, Purwa mengaku kesulitan mengumpulkan para branch manager untuk menghadiri rapat. Untuk meeting setahun dua kali saja, susah setengah mati. Selalu ada alasan sehingga meeting tidak pernah lengkap. Ditambah lagu peserta rapat ada yang datang telat.
“Tapi sejak Covid 19 merebak, dan pertemuan tatap muka dibatasi Pemerintah, kami justru malah bisa rutin menyelenggarakan rapat setiap hari Senin. Hingga hari ini kami sudah melakukan pertemuan online ke 62 kali,” ujar Purwa kelahiran Beograd, Yugoslavia pada 31 Maret 1960 ini. “Dan rapat kami berjalan tanpa harus melalui kemacetan, tanpa keluhan terlambat, juga tanpa keluar dana untuk biaya penerbangan!” lanjut Purwa.
Hikmah lain dari belajar secara online di PCMS, menurut Purwa adalah, membuat ia dan para guru melakukan perbaikan dan penyempurnaan, “juga menciptakan ujian secara online. Ada sekitar 2000 siswa yang sudah ikut ujian secara online.”
Andrea menyetujui bahwa pengajaran tatap muka tetap unggul dibanding online. “Apalagi secara berkala di PCMS kami punya dua event rutin, satu home concert yang sifatnya internal, dan kedua adalah annual concert yang sifatnya lebih besar. Concert itu memang bisa diselenggarakan secara online, tapi pertunjukan live yang ditonton banyak orang, rasanya memang tetap jauh lebih hidup!” XPOSEINDONESIA/Nini Sunny Foto : Muhamad Ihsan & Dudut Suhendra Putra