Musik Eksotik dari Timur
Kompiang menyebut, musik Timur memang terdengar eksotis dan selalu punya menjadi daya tarik, terlebih bagi telinga orang luar negeri.
Namun, di era 1977 dulu, musik macam ini dianggap aneh bahkan oleh orang Bali. “Saat rilis rekaman bersama kelompok Guruh Gipsy, teman teman di Bali mencaci maki. Mereka minta album eksperimen itu jangan dibawa ke Bali,” ungkap Kompiang yang mengaku harus setahun menjalani latihan bersama Guruh Soekarnoputra Cs.
“Setiap malam saya harus tidur di bawah piano di studio Angkasa, tempat rekaman album itu!” Kompiang mengenang.
Sebagai seniman musik tradisi, Kompiang yang juga berada dalam Lembaga Kesenian Saraswati menyebut, kondisi Pandemi Covid 19, membuat seniman terpaksa tak ada pekerjaan di dunia kesenian. “Satu dan dua orang yang tinggal di Bali, ada yang kembali kerja mengukir atau kerja di bangunan, agar bisa hidup,” ujar Kompiang. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Muhamad Ihsan