Kenapa trio? “Karena Mama Iya, Gihon dan saya memang sudah sehati dan sevisi , untuk bersama sama me-remake kembali lagu lagu yang diciptakan Mama Iya, menjadi lagu instrumental yang minimalis!’ ujar Juan Mandagie yang memainkan piano.
Menurut Juan, kesulitan sekaligus tantangan dalam penggarapan album ini, muncul karena lagu yang ingin diaransir ulang, baru diberikan Ria justru di tengah lokasi workshop.
“Terus, kita langsung disuruh bikin aransemen dengan durasi 30 menit. Abis itu take 2 jam, preview rough mixing 15 menit. Waktu yang singkat, bukan?” katanya serius seperti bertanya.
“Tetapi yang paling sulit dari pekerjaan kita sepanjang workshop, sebetulnya bukan menggarap lagu, tetapi menghabiskan satu ekor gurame goreng!” kata Juan sambil menyebut Mama Iya, selalu menyediakan konsumsi prima sepanjang workshop.
Gihon yang dikenal pula sebagai dosen Conservatory Music di Universitas Pelita Harapan, menyetujui pendapat Juan soal tantangan sekaligus ujian dalam mengerjakan album.
“Persoalnnya terletak pada pencarian inspirasi. Karena pengerjaan sangat cepat, dengan waktu pendek. Workshop hanya empat hari, namun kita bisa membuat rekaman sampai 11 lagu!” ucap Gihon yang sudah bekerja sama dengan Ria Prawiro sejak tahun 2011.
Ketika album Kesatu dirilis Kariza Production pada 7 September 2021, Gihon mengaku senang dengan tanggapan banyak orang.
”Banyak teman bilang album ini bisa dinikmati dalam suasana serius maupun santai. Bisa didengerin sambil nyetir mobil atau serius nemenin kerja di kantor!” ujar Gihon yang pernah menggarap album untuk Ruth Sahanaya, Raisa, (alm) Mike Mohede dan lain-lain.
Ketika ditanya, jika album “Kesatu” muncul dalam format live show, akan seperti apa konsep panggungnya?
Juan menjawab “Pasti harus dengan instrumentasi yang lebih lengkap dan lebih banyak. Baik drum, perkusi, bass dan lain-lain!”