Setelah Djarum Apresia Budaya melakukan inovasi melalui digital media dengan membuat website www.indonesiakaya.com , pada 10 Oktober 2013 dilakukan peresmian Galeri Indonesia Kaya (GIK) oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu.
GIK berlokasi di Grand Indonesia, West Mall, lantai 8 Jakarta adalah sebuah ruang publik yang memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia. Tujuannya memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Sebelum press conference, diadakan pertunjukan selama 60 menit di Auditorium GIK. Tampil antara lain Sruti Respati, Teater Abnon, Pentaboyz, Wayang Shuffle, Be 3 dan lain-lain. B3 menyanyikan lagu “Cinta Indonesia” disusul tarian Kinarya GSP yang mengiringi Nino Gracia menyanyikan lagu “Zamrud Khatulistiwa”.
Press Conference yang dihadiri oleh Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Nano Riantiarno, Ratna Riantiarno, Butet Kartaredjasa, Sruti Respati, Maudy Kusnaedy dengan moderator Iwet Ramadhan.
GIK memiliki luas bangunan 635 m2, dan dapat menampung 300 orang. Menurut Renitasari Adrian, pendirian ini berawal dari kepedulian mereka terhadap perkembangan seni budaya Indonesia. Dan mereka merasa ruang publik di Jakarta sangat kurang. Karena itulah dibangun fasilitas dan sarana untuk para seniman muda berbakat. Dengan juga menyediakan informasi tentang budaya Indonesia yang mudah untuk dipelajari dan diakses.
“Untuk itulah, kami persembahkan sebuah ruang edutaiment seni dan budaya Indonesia di pusat kota. Dikemas dengan cara kekinian, agarmudah diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda,” ungkap Renitasari Adrian lagi.
Auditorium GIK yang megah merupakan impian banyak seniman Indonesia. Salah satunya Nano Riantiarno. Seperti katanya; “Ini sudah saya angankannya sejak puluh tahun silam!”
Auditorium GIK sendiri berkapasitas 150 orang, dilengkapi panggung sebesar 13 x 3m, dengan tiga buah screen plus projector utama 10.000 lumens dan projector pendukung 7.000 lumens. Memiliki sound system dengan audio power mencapai 5000 watt, disertai empat buah moving LED di atas panggung dan tata lampu LED berjumlah 36 buah yang menghasilkan efek dramatis.
Saat tidak ada pertunjukan, pengunjung masih dapat menikmati menari tarian daerah dengan Fantasi Tari Indonesia. Beberapa tarian khas nusantara yang dikemas virtual membuat pengunjung dapat seakan-akan menari bersama dengan mereka.
Mau tahu agenda acara GIK pada prime time (Sabtu dan Minggu) untuk tiga bulan ke depan? Ini dia:
Oktober 2013, Pukul 15.00
Sabtu, 12 Oktober 2013 : Eki Dance Company
Minggu, 13 Oktober 2013 : Crystaline by Billy Kurniadi
Sabtu, 19 Oktober 2013 : Garasi Enterprise
Minggu, 20 Oktober 2013 : Teater Koma
Sabtu, 26 Oktober 2013 : Kuno Kini
Minggu, 27 Oktober 2013 : Krontjong Toegoe
Sabtu, 19 Oktober 2013 : Iwet Ramadhan
29-31 Oktober 2013 : Artimbi Studio
November 2013, Pukul 15.00
2-3 November 2013 : Happ Salma
Sabtu, 9 November 2013 : Ligatari UI
Minggu, 10 November 2013 : Kultura Indonesia Star Society
Sabtu, 16 November 2013 : Swargaloka
Minggu, 17 November 2013 : Wayang Orang Bharata
23-24 November 2013 : Psychodiva
Sabtu, 30 November 2013 : Chiquita Limer
Desember 2013, Pukul 15.00
Minggu, 1 Desember 2013 : Teater Abnon
Sabtu, 7 Desember 2013 : Animal Pop Family
Minggu, 8 Desember 2013 : Wayang Hiphop
Sabtu, 14 Desember 2013 : Bang Ucuy
Minggu, 15 Desember 2013 : Indra Zubir
21-22 Desember 2013 : Iwel Sastra
Sabtu, 28 Desember 2013 Atien Kisam
Minggu, 29 Desember 2013 : Arie Dagienkz
(XPOSEINDONESIA Tanti Kurniawati Foto : Yuri Rahadian & dokumentasi)
Baca juga : Ada Apa di Galeri Indonesia Kaya?