Dalam rangka HUT ke 12 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar lomba nyanyi yang diberi gelar Festival Musik Kebangsaan (Mukbang).
“Festival Mukbang dibuat khusus untuk menjaring peserta pelajar SMA Sederajat di tiga wilayah propinsi, yakni Jakara, Banten dan Jawa Barat,” kata Kolonel (Czi.) Rahmad Suhendro selaku Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, dalam pidato pembukaan Festival Mukbang di PPHUI, Jumat (15/07/22).
Rahmad Suhendro mengatakan BNPT sengaja menyediakan ruang untuk menyalurkan kreativitas bermusik para anak muda.
“Sambil kita menitip pesan, jangan ikut-ikutan radikalisme, karena hal itu bisa merusak tatatan hidup. Kita menggaet anak muda, setelah kita lihat pelaku radikalisme biasanya anak muda,”kata Rahmad lagi.
Tujuan festival, menurut Rahmad sekaligus untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran paham radikal terorisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa.
Melalui kegiatan itu, diharapkan anak muda muda bebas berkrativitas dan meningkatkan kewaspadaan sekaligus membentengi diri dari pengaruh ajakan kelompok radikal terorisme,” ungkap Rahmad lagi.
Musisi Nana Hape yang menjadi salah seorang Juri menambahkan, bahwa biasanya anak muda memang memiliki energi lebih, tetapi sering tidak mendapatkan ruang penyaluran.
“Yang saya tangkap dari festival Mukbang ini adalah, BNPT menginginkan kegiatan ini bukan hanya untuk menyalurkan bakat, tetapi juga sekaligus membagi energi dalam keperluan positif anak muda!”
Festival dengan Peserta Global
Panitia Festival berhasil mengumpulkan 1200 peserta yang memasukan profil mereka bernyanyi di Youtube.
Kemudian panitia memilih 60 peserta (solo, duet, maupun format band) untuk masuk semi final, dan diseleksi lagi menjadi 10 peserta, yang diuji secara on-line oleh dewan juri antara lain Nanang Hape, Putri Ayudhya dan Ezra Mandira (berhalangan digantikan Fafa dari BNPT).
Pada final, peserta diwajibkan membawakan lagu Salam Indonesia Harmoni yang diciptakan Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.,
“Lagu dan liriknya memotivasi untuk saling menghormati dalam keberagaman. Ada part yang dibawakan secara nge rap di lagu itu,” ungkap Putri.