Tren Investasi Pariwisata Hijau 2024 Makin Diminati

- Advertisement -

“Sekitar 60 persen investasi di bidang pariwisata masuk ke bidang infrastruktur, tetapi ke depan lebih banyak pada manusia (SDM). Hal itu penting untuk menyiapkan sektor itu dengan tenaga kerja yang tepat untuk risilient dan untuk menciptakan masa depan sektor pariwisat  yang lebih baik. Kita tidak bisa berkelanjutan jika kita tidak memiliki cukup banyak manusia yang kompeten,” kata Sandiaga Uno.

Sementara itu menurut Andry Satrio Nugroho, Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi (INDEF), investasi wisata berkelanjutan  menjadi tren ke depan terutama pada energy-efficient transition.

Tren ke depan sektor akomodasi didorong untuk menghadirkan penggunaan perangkat yang efisien dalam menghasilkan energi ramah lingkungan. Juga meningkatkan efisiensi penggunaan air bersih. “Water management dalam mengefisiensikan penggunaan air bersih  oleh wisatawan serta pengelolaan limbah secara terpadu menjadi perhatian pelaku industri pariwisata dan perhotelan,” kata Andri. 

- Advertisement -

Tren pariwisata 2024 akan mengalami hyperlocal and slow travel  dimana para wisatawan ini tidak ingin cepat-cepat menghabiskan waktu. Waktu yang dihabiskan dalam berwisata jauh lebih lama dan memilih destinasi domestik yang menawarkan konsep alam dan wisata hijau. “Juga dalam penggunaan teknologi dan personalisasi   serta bleisure or workations,” katanya.

Founder Tanakita  Eko Binarso mengatakan,  wisata petualangan menjadi tren pariwisata ke depan  seperti adventure activities (hiking, culture, kuliner, dll)  menjadi hot trending tahun 2023.

Eko Binarso  mengatakan, wisata petualangan yang belum digarap secara optimal adalah wisata alam. “Kita harus bangga punya  world heritage seperti  Gunung Rijani, Komodo, Gunung Leuser yang aktivitas wisatanya sangat ramah lingkungan,”  kata Eko. 

- Advertisement -

Tantangan pengembangan wisata alam, menurut Eko Binarso,  antara lain infrastruktur, aksesibilitas, bencana alam, keselamatan wisatawan, pengelolaan dampak, promosi dan branding, koordinasi kelembagaan, menciptakan destinasi baru, polusi. 

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -