Berkembang di Kandang Sendiri.
Yunilia atau Lia Edon menyebut, perkembangan Sasando di NTT sesungguhnya sudah cukup baik. Ia menyebut pada tahun 2018-2019, Kemedikbud pernah membuat program Belajar Bersama Maestro Sasando.
“Sebelum Pandemi Covid 19 merebak, para maestro datang ke sekolah sekolah di Kupang untuk mengajarkan Sasando. Tapi kemudian program terhenti, salah satunya karena masalah kurangnya dana!’ ungkap perempuan berputeri satu, yang sempat menjadi Juara II Festival Musik Sasando, pada Januari 2009.
Menurut pengamatan Lia, tenaga pengajar Sasando di Indonesia Timur bisa dibilang telah cukup. “Tetapi mungkin perlu terus menerus diadakan regenerasi. Ini juga pesan khusus untuk Menteri Pendidikan,” ucap puteri dari Caro David Habel Edon, yang sempat menjadi jurnalis dan News Anchor pada sejumlah TV swasta tersebut.
Sementara itu, Ivan menyebut untuk mendapat pengakuan UNESCO atas Sasando, memang dibutuhkan upaya ekstra sangat keras. “Salah satunya Sasando ini harus hidup di luar habitannya. Kalau Sasando ramai dimainkan di luar NTT, misalnya di Batak, di Yogjakarta dan daerah lain, UNESCO baru bisa mendaftarakan ini sebagai salah satu budaya yang wajib dilestarikan. Ini harus jadi tugas kita bersama. Bukan hanya di satu kementerian, melainkan di lintas Kementerian,” ucap Ivan
Bermartabat dengan Musik Lokal
Sasando dan juga musik-musik tradisi, menurut Ivan masih menjadi primadona yang akan mengangkat Indonesia di mata dunia.
Ivan yang sekarang ini bertugas sebagai mentor musisi khusus wisata Premium di Labuan Bajo dan Flores, menyebut ia bersama Kemenprakraf terus mencari pemusik lokal, dan mencoba menggali musik tradisi.
“Supaya ada suguhan kesenian orisinal ketika orang datang ke Laboan Bajo. Jadi bukan hanya infrastukturnya saja yang dibangun, tapi juga menghadirkan kesenian orisinil, jadi kami membuat inkubasi. Sekarang kami punya komunitas yang terdiri dari maestro maestro lokal. Mereka siap tampil menghibur turis yang datang!” ujar vokalis kelompok band Nera bersama Gilang Ramadhan, Krisna Prameswara dan Adi Dharmawan.