Berebut ‘Rakyat’ di Musik Indie

- Advertisement -

Label indie ini mungkin mengusai lebih dari 70% artis musik indie Indonesia masakini, setelah label Aksara yang kondang itu, tamat riwayat perjuangannya. Menurut saya, saat ini adalah waktu yang terbaik bagi artis musik independent untuk berkreasi total.

Musisi indie juga harus aktif browshing internet, melihat sejumlah festival musik lokal maupun interbasional, misalnya Java Festival Production yang lahir dari tangan Peter Gontha saja memiliki sejumlah festival musik Internasional seperti Java Jazz, Java Soul Nation, Java Rock’ n Land, dan yang terbaru Java Sounds Fair. Broshing internet juga bisa menemukan tempat festival musik di luar negeri, seperti yang dilakukan oleh Dwiki Dharmawan, Mocca, Cupu Manik, Discus, Burgerkill, Iwan Fals dan banyak lainnya ,

Untuk rekaman, artis indie  tidak boleh berharap banyak untuk penjualan fisik album karena era digital sudah datang sejak 5 tahun terakahir, yang mengharuskan musisi indie berfikir keras untuk berpromosi memanfaatkan sosial media. Berpromosi melalui youtube, twitter, facebook, instagram….

- Advertisement -

Dan jangan lupa, hari ini Sabtu 6 Desember 2014 ini, para musisi dan penyanyi Indonesia akan mendapatkan ilmu istimewa dari Andi Ayunir, musisi Indonesia yang studio formal di Berklee College of Music, tapi beberapa tahun terakhir mulai mempelajari kemungkinan tetap eksisnya musisi, bergerak di bawah major label walayah indie, di era digital. XPOSEINDONESIA Bens Leo untuk Diskusi Musik  Indie di Era Digital, Galeri Malang Bernyanyi

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -