Terlihat jelas, Rian mampu berbagi suara sekaligus berbagi panggung dengan Fariz RM, yang menjadi panutannya dalam bermusik. Hal yang sama ditunjukan Rian ketika masuk pada sesi bernyanyi bersama duo disjoki juniornya, Maulfi Ikhsan dan Tendi Ahmad dalam Feel Koplo lewat lagu “Besok”’.
Panggung sesi D’Masive ditutup dengan lagu “Diam Tanpa Kata” dan “Cinta ini Membunuhku”, dua single dari album pertama (2008) yang menjadi signature d’Masiv sebagai band kelahiran era 2000-an.
Dua gitaris Dwiki Aditya Marsall dan Nurul Damar Ramadan diberi part khusus mempertontonkan skill mereka. Part ini sekaligus menguatkan pendapat, bahwa d’Masiv bukan sekedar band rekaman yang mampu melempar lagu hits. Tapi juga sebuah band live yang punya power, dan mampu sangat menghibur.
Sebuah Catatan Pendek.
Sepanjang 20 tahun perjalanan, D’Masiv telah merangkai beragam cerita bahkan terkait kontroversi.
Misalnya,sekali waktu ada media yang menulis lagu “”Jangan Menyerah” dituding menjiplak “Falling Away With You” karya kelompok band rok Inggris, Muse. Padahal, kata Rian itu bukan menjiplak, tapi ia memang terinsiprasi. Karena menyukai kelompok musik tersebut.
Sepanjang D’Masiv ada, situs Wipedia mencatat, mereka telah menghasilkan tujuh album studio, 11 album kompilasi, 8 single dan puluhan penghargaan dari berbagai Lembaga.
Album terbaru “Time” dirilis 25 Februari 2022 dinilai sebagian kalangan massivers, berbeda dari album terdahulu. Kurang komersil, cenderung berat dan keluar dari zona nyaman.
Album ini memang terdengar lebih rapat dari sisi musik dan vocal, dengan tambahan backing vocal yang lebih nge groove. Sayang promosi album ini cenderung dilakukan tidak secara massive. Lepas dari situ, harus diakui “Time”, mencatat prestasi sekaligus energi baru dari kreativitas d’Masiv yang makin dewasa.
Yakni, untuk pertama kalinya, d’Masiv punya lagu berbahasa Inggris dalam judul “Side by Side”.
Di luar itu, energi baru terserap dari kolaborasi dengan banyak nama yakni Fiersa Besari dan Erros Candra (“Sinema”), Fariz RM (“Kau Yang Tak Pernah Tahu”), Feel Koplo (“Besok”), Raye Pono (vocal director), Regina Poetiray (“Sahabat Jadi Kekasih”) Hasief Ardiansyah (penulis lirik) dan Qorygore (penulis rap) dan lain-lain.