Menggoda dengan Tutti
Ide utama “Chrisye Live By Erwin Gutawa”, memang mengadopsi konser “Kidung Abadi 2012″.
Di mana, penonton akan menyaksikan rekaman video dan suara asli Chrisye bernyanyi yang direkam antara tahun 1994-2003 oleh Taba Sancabahtiar yang ditayangkan via giant screen.
“Saya dan teman-teman musisi, mengiringi Chrisye bernyanyi secara live di panggung. Dengan kecanggihan teknologi digital seperti sekarang, mudah melakukan sinkronisasi itu. Berbeda ketika kami muncul pertama di Kidung Abadi,” kata Erwin Gutawa dalam dua kali press conference.
Dan di atas panggung, jadilah video asli Chrisye diputar sejak awal pementasan, lengkap dengan sapaan salam pembuka Chrisye, “Senang jumpa dengan Anda di sini, bersama teman saya Erwin Gutawa!” kata Chrisye yang muncul pada giant screen.
Suara itu mengesankan konser sungguhan telah dibuka sang penyanyi legenda.
Konser ini sesungguhnya tidak semata-mata memutar ulang 16 lagu Chrisye dan memajang video dokumentasi. Karena muncul pula, Abigail Cantika dan Michel Jakarimilena sebagai penyanyi tamu.
Namun, lebih jauh Erwin Gutawa juga merancang panggung ini sebagai sebuah “tantangan” bagi 19 musisi yang bermain bersamanya di atas panggung.
Erwin memberikan part lagu “Serasa’ (Chrisye dan Eros Djarot) dan “Angin Malam” (Debby Nasution dan Eros Djarot) untuk dimainkan dalam format Tutti.
Tutti adalah istilah dalam musik, di mana semua musisi dan instrument memainkan notasi/ritmis dengan tempo dan dinamika yang sama dengan musisi lain, sehingga terjadi sinergi yang kuat.
“Ini asyik, sampai begadang untuk latihannya!” kata Marcella, pemain Violin.
Dan akhirnya, dua lagu yang hingga kini menjadi penanda musik Indonesia berkelas era tahun 1970-an itu, dimainkan dengan megah, mewah, keren yang hingga detik ini belum ada bandingannya.
Pesan kuat yang terasa dari panggung ini adalah, Erwin ingin menjembatani penggemar Chrisye yang terus merindu almarhum, sambil mengajak dan menantang kreativitas musisi untuk bermain bukan sekadar asal tampil, namun wajib berkarya berbeda sekaligus berkelas.