Berbeda dengan album perdana yang produksinya dilakukan secara swadaya lewat perangkat smartphone oleh Badrus seorang, album Parenduan dikerjakan di studio rekaman MRH Studio+, Jakarta oleh Reza Hilmawan yang juga ikut menjadi produser. Menampilkan juga kerabat musisi asal Pulau Madura seperti Rifan Khoridi dari grup La Ngetnik pada perkusi dan alat musik tiup, Johariyadi dari grup musik daul Gelora Pesisir pada kendang, dan Nafilah Safitri sebagai penyanyi latar.
Artwork album dilukis oleh seorang perupa asal Yogyakarta, Enka Komariah. Tidak dengan perangkat digital, Enka melukis artwork untuk album Parenduan di atas kanvas besar, yang baru setelahnya diberikan sentuhan digital untuk diperbanyak.
Video musik dari dua single pembuka album, “Abhantal Ombak” dan “Parenduan” dapat disaksikan di kanal YouTube Lorhuk Musik. Seperti biasa video diproduksi secara swadaya di Pulau Madura oleh kawanan Lorjhu’.
Puncak dari rangkaian peluncuran album ini akan terjadi pada gelaran Synchonize Fest 2023, salah satu festival musik yang paling dinanti-nantikan tahun ini. Lorjhu’ akan tampil sebagai salah satu headliner di festival tersebut, dan untuk pertama kalinya akan membawakan seluruh set list album Parenduan secara langsung. Pada 3 Agustus 2023, pukul 15.45 WIB di Gambir Expo Kemayoran (XYZ Stage)
Album Parenduan dari Lorjhu’ menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar band, tetapi juga musisi yang terus berinovasi dan mengeksplorasi batas-batas musik. Album ini diharapkan akan menciptakan gelombang baru di industri musik Indonesia dan memberikan inspirasi bagi siapapun untuk berani bereksperimen.XPOSEINDONESIA Foto : dokumentasi demajors