Trio Rock Madura Lorjhu, Rilis Album Baru Bertajuk Parenduan

- Advertisement -
- Advertisement -

Kelompok rock Madura, Lorjhu’, kembali merilis album penuh baru bertajuk Parenduan.

Tampil dengan format trio, Lorjhu’ menawarkan petualangan segar lewat narasi lokal Madura dan eksplorasi musik yang belum pernah mereka tampilkan sebelumnya.

Album Parenduan dilepas ke pasaran mulai 30 Agustus 2023 dalam format compact disc. Berisikan 9 trek, termasuk dua single yang sempat dirilis secara digital, “Abhantal Ombak” dan “Parenduan”.

- Advertisement -

Didukung penuh oleh label rekaman baru bernama Bahasa Ibu Records (BIR), album akan tersedia di seluruh jaringan edar demajors, dan juga website www.bahasaiburecords.id.

Parenduan merupakan bagian dari perjalanan batiniyah ketiga punggawa Lorjhu’. Diinspirasi oleh nama sebuah dusun di Madura, Prenduan, yang memiliki kata dasar ‘arenduh’ yang berarti bersimpuh atau rehat sejenak.

Tak lepas dari pengalaman Badrus Zeman, pemain gitar dan vokalis Lorjhu’, yang lahir dan besar di dusun tersebut. Lagu-lagu yang hadir di album menggambarkan koleksi peristiwa yang ditangkap memori dan melekat dalam benak Badrus, dari titiannya dalam hal spiritualitas, hingga curahan hati yang bersifat sangat pribadi.

- Advertisement -
Menyalin

Parenduan merupakan album yang juga menandakan wajah Lorjhu’ yang baru. Sebelumnya, Lorjhu’ adalah moniker dari seorang Badrus Zeman, namun kini berubah menjadi format full band dengan hadirnya Insan Negara (gitar bas) dan Gaharaiden Soetansyah (drum).

Eksplorasi yang dihasilkan tidak hanya berpengaruh pada tenaga dan agresifitas khas power trio, namun juga variasi bentuk ekspresi bebunyian.

Ada Bunyi Lokal Madura

Berbagai genre musik terdengar dalam album ini, menggabungkan elemen-elemen dalam tradisi musik rock, blues, reggae dengan terjemahan kontemporer dari bunyi lokal Madura. Menghasilkan suara yang unik dan apik, dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pendengar.

“Dari mulai ‘Jhajhan No’ Mano’an’ yang berbau reggae, ‘Asapo’ Angin’ yang akustik, dan ‘Rajamina’ yang perkusif dan kolosal, album Parenduan penuh dinamika, karena di situ terdapat narasi doa, harapan, dan cita-cita,” jelas Badrus.

Berbeda dengan album perdana yang produksinya dilakukan secara swadaya lewat perangkat smartphone oleh Badrus seorang, album Parenduan dikerjakan di studio rekaman MRH Studio+, Jakarta oleh Reza Hilmawan yang juga ikut menjadi produser. Menampilkan juga kerabat musisi asal Pulau Madura seperti Rifan Khoridi dari grup La Ngetnik pada perkusi dan alat musik tiup, Johariyadi dari grup musik daul Gelora Pesisir pada kendang, dan Nafilah Safitri sebagai penyanyi latar.

Artwork album dilukis oleh seorang perupa asal Yogyakarta, Enka Komariah. Tidak dengan perangkat digital, Enka melukis artwork untuk album Parenduan di atas kanvas besar, yang baru setelahnya diberikan sentuhan digital untuk diperbanyak.

Video musik dari dua single pembuka album, “Abhantal Ombak” dan “Parenduan” dapat disaksikan di kanal YouTube Lorhuk Musik. Seperti biasa video diproduksi secara swadaya di Pulau Madura oleh kawanan Lorjhu’.

Puncak dari rangkaian peluncuran album ini akan terjadi pada gelaran Synchonize Fest 2023, salah satu festival musik yang paling dinanti-nantikan tahun ini. Lorjhu’ akan tampil sebagai salah satu headliner di festival tersebut, dan untuk pertama kalinya akan membawakan seluruh set list album Parenduan secara langsung. Pada 3 Agustus 2023, pukul 15.45 WIB di Gambir Expo Kemayoran (XYZ Stage)

Album Parenduan dari Lorjhu’ menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar band, tetapi juga musisi yang terus berinovasi dan mengeksplorasi batas-batas musik. Album ini diharapkan akan menciptakan gelombang baru di industri musik Indonesia dan memberikan inspirasi bagi siapapun untuk berani bereksperimen.XPOSEINDONESIA Foto : dokumentasi demajors

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -