Superioritas Achmad Albar dalam Launching Album Egon’s Project & Reka Rela

- Advertisement -
- Advertisement -

Dalam usianya yang kepala 6, Achmad ‘Iyek’ Albar masih ditunggu penampilannya, meski cuma 2 atau 3 lagu. Kharisma vokalis God Bless dan Gong 2000 itu memang luar biasa, “Wartawan nunggu Achmad Albar manggung, kameranya istirahat dulu, “ kata rekan wartawan yang meliput peluncuran album Duo Reka Rela dan Egon’s Project With…..

Kata ‘With’ pada album 9 lagu karya Egon – pengusaha dan rock lover ini plus 2 lagu lama – ternyata menghadirkan sejumlah bintang musiK senior, yakni Achmad Albar, Oddie Agam, Deddy Dhukun, orkestrator Addie MS dan gitaris God Bless dan Gong 2000 Ian Antono. Bintang tamu dari generasi muda adalah gitaris blues Gugun ‘Gugun Blues Shelter’.

Nama Egon yang masih asing dari industri rekaman dan panggung ini ternyata cerdas dalam memilih partner kerja. “Saya diprovokasi buat bikin lagu dan merekamnya oleh Oddie Agam, dan mengajak rekaman teman main kami, Achmad Albar, Deddy, dan Ian Antono,” kata Egon pada press conferencedi Launch Plaza Senayan, 22 Januari 2014. 

- Advertisement -

“Karena ada Iyek, saya harus bikin lagu buat karakter Iyek, bahkan kami pilih lagu lama dari soundtrack music film Duo Kribo, “Aku Harus Jadi Superstar” untuk diaransemen ulang, dengan tetap menampilkan Ian Antono sebagai gitaris, dan Iyek sebagai vokalis, “ ujar Egon, yang akhirnya menggantikan posisi alm Ucok Harahap untuk lagu karya Ian Antono dan Taufik Ismail dari album Duo Kribo (1977),” Egon menerangkan.  

Albar ternyata masih menyimpan stamina yang bagus, stage act yang memikat, dengan suara tenor-nya yang terdengar ‘tebal’. Salah satu lagu karya Egon yang karakternya sangat lekat dengan warna musik God Bless, juga dinyanyikan dalam komposisi duet  Egon dan Albar, judulnya ‘Kawanku’.

Di sini Ian Antono berperan mengingatkan kita pada God Bless, yang rencananya baru akan membuat konser ultah pada Mei 2014. Penampilan Achmad Albar dan Ian Antono dalam launching album Egon’s Project With…..seperti meringankan kerinduan audiens pada God Bless.

- Advertisement -
Menyalin

Karakter Kuat 4 Musisi

Tak kalah seru adalah peran Oddie Agam sebagai keyboardistPiano man ini banyak mengajak pendengarnya menikmati musik rock’n roll.

“Kebetulan saya yang membuat basic aransemen buat album Egon’s Project dan Duo Reka Rela, ya selera musikku-lah yang pertama masuk, “ kata Oddie sambil melepas tawa. Oddie ikut menyanyi pada lagu ‘Ayo Pergi’  karya Egon.

Tatkala Egon menyanyi lagu ‘Waktu’ yang nge-blues, Gugun tampil sebagai gitaris. Wartawan juga mengincar gitaris blues ini, “Saya terbiasa membuat lagu biasa saja menjadi blues banget, apalagi Egon sengaja menulis lagu yang lebih mudah saya bikin blues, saya jadi lebih enak mainnya, “ komentar Gugun.

Penting dicatat adalah kehadiran Addie MS dalam album Egon’s Project With……”Kebetulan ada lagu yang bernuansa slowrock, bayangan saya langsung tertuju ada kawanku yang kalem ini, Addie MS. Dia tampil dengan orkestrasi yang indah bersama Twilite Orchestra-nya, terimakasih Die, “ ujar Ego. “Saya cuma ditugasi memperindah lagu yang memang sudah indah,” jawab Addie merendah.

Baca Juga :  Slank Rilis Album Rock Sarat Idealisme

Tampilnya Addie MS dalam proyek ini pasti juga tak lepas dari sejarah lahirnya Twilite Orchestra, saat itu Addie dan Oddie Agam membidaninya dengan sponsor keluarga Bakrie.

Maka, dari catatan diatas, setidaknya ada 4 instrumentalis dan musisi yang kuat karakternya : Oddie Agam (keyboards), Ian Antono (gitaris rock), Gugun (gitaris blues) Addie MS (orkestrator), dan Achmad Albar lebih menguatkan materi album pada vocal, tentu banyak dibantu lagu yang mudah diperindah dari karya Egon.

Duo Reka Rela yang Centil

Titiek Puspa yang diminta berkomentar tentang kehadiran Duo Reka Rela di dunia rekaman mengatakan, “Saya senang dan berharap bisa terus ada regenerasi penyanyi, juga musisi remaja setelah saya sudah setua ini. Reka dan Rela harus lebih baik, bertanggung jawab pada pilihan profesinya,“ sambil tak lupa meminta agar Reka dan Rela menyapanya dengan sebutan ‘eyang’ atau nenek alias oma…..

Reka dan Rela adalah gadis kembar, puteri Egon. Reka Ingartika yang penggemar Brian McKnight dan Taylor Swift, kini kuliah di Lassalle College International, sedang Rela Inggatika yang penggemar John  Mayer ini masih kuliah di London School of Public Relations,  lahir di Jakarta, 8 Juni 1995, ‘Beda 5 menit, “ kata Reka sambil melepas tawa.  Mereka mengawali karier nyanyinya melalui kompetisi vocal di Jakarta, sejak bangku SMP.

Dari 10 lagu yang direkam buat album berjudul ‘Tanda Tanda Cinta’, lagi-lagi peran Egon  sebagai pencipta lagu amat dominan, 8 lagu ciptaannya dan 2 lagu ditulis Deddy Dhukun dan 2 rekannya. Sejauh ini lagu ‘Buaya’ dan ‘Cintaku Terhalang Dinding’ (pada launching album dibawakan dalam komposisi trio bersama Deddy Dhukun), sangat pas buat gaya centil Reka Rela.

“Saya yang meminta mereka berkostum sama, menguatkan karakter kembarnya. Saya pikir anak remaja seusianya, menyanyikan lagu dalam warna pop country dan rock’n roll, pas banget. Reka dan Rela tampil santai banget, maski ini penampilan partamanya dengan aundiens yang beragam di depan wartawan lagi….” Komentar Egon, sang ayah.

Duo Reka Rela dikawal oleh live music dengan formasi :  Utox (gitar), Batok (bas), Egy (keyboards), Aan (drums), dengan aransemen lagu garapan Oddie Agam. Dua album yang didanai sendiri oleh Egon – independent – beredar dengan label Air Productions.

“Kami berkarya dan berjuang di rekaman atas dasar perkawanan, semoga dapat memberi arti bagi perkembangan music Indonesia, “ harap Egon.  XPOSEINDONESIA Bens Leo, Foto : Yuri Rahadian.

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -