Prass Audiensi ‘Album Religi 2014”

- Advertisement -
- Advertisement -

Jelang Ramadhan 1436 H, ada satu album religi yang mencuri perhatian, karena komposisi lagu religi dan karakter vokalnya, yakni Album Religi 2014 Prass Audiensi. Ini merupakan come back bagi duo Donny & Prass, yang kondang sejak akhir tahun 1978-an.

Religi Universal

Idul Fitri atau Lebaran diperingati dalam bentuk silaturahmi antar saudara, antar warga,  saling memaafkan, saling mendoakan agar semua manusia kembali ke fitri : suci.

Tema Idul Fitri itulah yang diangkat Prasetyo atau Prass Audiensi, dalam lagu ‘Nikmatnya Idul Fitri’ yang masuk dalam Album Religi 2014 Prass Audiensi dan menjadi first single  album ini.

Suasana Idul FIitri  yang hangat penuh rasa haru dan bahagia, terungkap melalui lirik, melodi, harmoni dan aransemen. Dengarlah sepotong kalimat pada kuplet kedua: Nikmatnya Idul Fitri / Nikmat yang Allah beri / Kita terlahir lagi / Tanpa Dosa, Iri dan Dengki.

Lalu, arranger Donny Hardono memberi tafsiran lirik panjang, dengan memakai musik yang memanfaatkan beragam instrumen, mjlai dari  string : biola, cello, juga ada flute, gitar akustik, rebana, plus bunyi bedug  tipis-tpis saja. Lagu ini dipilih atas pertimbangan sebagai ‘album yang dirancang sekaligus menyambut Idul Fitri.

Sesungguhnya, album ini tidak akan lahir,  jika tidak ada lagu ‘Hajar Aswad’, yang direkam pertamakali tahun 2011, atas proses kreatif Prass. Ia menemukan lirik bertema “kerinduan kembali menyentuh Hajar Aswad yang pernah dilakukannya saat ibadah Umroh’, dan Donny Hardono memusikalisasinya menjadi amat indah.

Donny kemudian meng-upload lagu ‘Hajar Aswad’ ke berbagai jejaring sosial di tahun 2012. Dari situ banyak desakan pencinta musik yang mendengarnya,  agar perjalanan lagu-lagu religi Donny dan Prass bisa dilanjutkan dalam bentuk Album Religi.

“Jadi sebenarnya Mas Prass dan saya tidak berniat membuat album religi, apalagi mengedarkannya, “kata Donny  Hardono. “Waktu Mas Prass menulis lagu-lagu bertema religi lain, dan banyak juga yang suka, akhir tahun lalu kami putuskan delapan lagu religi ini dirilis jelang Idul Fitri 1436 Hijirah ini. DSS Records bekerjasama dengan Demajors sebagai distributor, “Donny menambahkan.

Nomor lain yang kuat secara secara musikal, terutama pesan pada lirik adalah ‘Aku Rindu Nabiku’. Prass menulis kerinduan pada Nabi. Ada  denting gitar akustik yang menguatkan lagu ini.

Pada “Janji Surga’, kita menemukan notasi musik Cina, ditambah gitar akustik dan permainan rebana. Warna minimalis dengan keindahan petikan gitar akustik, juga bisa ditemui pada ‘Allah Maha Besar’, sedang pada lagu ’Suara  Hati’, Donny Hardono memasukkan bunyi tiupan saluang Padang, piano akustik dan perkusi.

“Semua lagu digarap dengan bagus, diulik dengan baik, tidak ada anak tiri. Lebih nyaman lagi, Album Religi 2014 ini kami rekan di DSS Studio, studio rekaman milik kami sendiri. Kapan saja ilham datang, lagu siap, penyanyi siap, kami rekan, “ kata Donny Hardono, arranger dan leader Audiensi Band.

Tak kalah menarik, tampilnya dua lagu yang terasa universal, lintas agama, lintas usia dan status sosial. Lagu “Pagi” pada track 3 bercerita tentang betapa kuat filosofi  pada saat pagi  hari. Jika saban hari kita membuka  jendela, melihat embun pagi dan secercah matahari, berarti Tuhan masih memberi sehari tambah usia.

“Teknik nyanyi dan timbre suara mas Prass terasa sudah melodius, tanpa alat musik atau hanya dengan gitar akustik pun sebenarnya sudah indah,” komentar Bens Leo.

Donny Hardono sependapat, “Itu sebanya, saya gak bikin aransemen yang ribet, bahkan pada beberapalagu ada yang tanpa intro,m juga ada yang minimalis. Menurut saya, suara mas Prass sudah terbentuk, punya karakter kayak Sam, Acil Iwan Fals dan Vina Panduwinata. Saya berharap, suatu saat nanti, baru awal nyanyi saja, orang sudah tahu oh itu suara Prass Audisensi,”masih kata Donny.

Pendukung rekaman adalah Donny Hardono, (bas, piano, keyboard, mixing, juga design cover) Prass (vokal dan gitar akustis), Herry Uban (drums) Hendri Lamiri (biola), Raga Jiwanda (gitar akustik), Noldy Benyamin (gitar akustik dan elektrik) juga Armen (rebana dan saluang), Edi Koesworo (penata rekam) dan Agi Hardono (master engineer)

Doni dan Prass dari Malang

Baca Juga :  Fortone Melejit Karena Gila


Nama Donny dan Prass dibangun tahun 1978, sebagai duo musisi bersaudara adal Malang. Prass sebagai penulis lagu, menulis lirik dan melodi, dan notasi, semetara  Donny  memperindah lagu melalui ketaaman intuisinya sebagai penata musik .

Duo Donny dan Prass pernah menrilis album “Di atas Bukit Sunyi (1982), “Puth Sebuah Hati” (1982) dan “Cantik” (1985)

Prass Audiensi alias D. Prasetyo  (lahir di Malang 27 Januari 1956). Pada kurun waktu 1982-1987  dikenal sebagai komposer handal, penah memenangi sejumlah kompetisi Cipta Lagu Nasional  dan Asean  antara ain pada Lomba Cipta Lagu Rock, Festival Lagu Nasional, Festival Pop Asean.

Prass juga perah bekerja sama dengan Ian Antono, penyanyi Christine Panjaitan, Hetty Koes Endang, Sandro Tobing, Titi DJ juga menulis lagu untuk Bimbo. Kini Prass bergabung dalam  sebagai gitaris  dan vokalis

Sedangkan Donny Hardono pindah ke Jakarta tahun 979, memiliki kerajaan bisnis tata suara, alat musik, studio latihan, studio rekaman dengan nama DSS.

Perusahaan itu memasuk kegiatan pertunjukan musik lokal sampai David Foster, berrsama band Audiensi menjadi langganan bermain di istana negara. Donny mendirikan DSS Records merilis album puterinya Gya, Audiensi Band dan kini Album Religi 2014 Prass Audiensi. XPOSEINDONESIA- Bens Leo Foto :Muhamad Ihsan

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -