Sementara soal lagu “Sepeda”, Pskyject menyebut nada lagu itu sebetulnya sudah lama ada dalam memorinya.
“Mungkin sejak saya SMA. Waktu itu saya jatuh cinta dan sempat bikin lagu. Saya keingetin lagu itu, kemudian mengganti liriknya,” ujar Pskyject sambil menyebut nada lagu itu terinspirasi dari warna musik yag hits di era tahun 1920-an.
“Musiknya sengaja saya buat berbeda dengan yang sedang trend saat ini, seperti EDM atau mungkin music dangdut koplo. Kalau disamain, malah perangnya nanti susah,” ungkap pria itu tergelak.
Lirik lagu “Sepeda” sendiri bercerita tentang mimpi seorang pria untuk memiliki sepeda mahal yang sedang booming saat ini. Tetapi kemudian ia menyadari bermain sepeda tidak perlu melihat brand atau harga yang mahal, asalkan ada yang biasa, ia sudah merasa bahagia, karena bisa menggenjotnya setiap saat.
Demi membuat music video lagu “Sepeda”, yang digarap sutradara Ardy Octaviand, Pskyject harus rela diriya “dipermak”.
Pertama, rambutnya harus dicat berwarna. Kedua, ia harus mengenakan baju kedombrongan dengan warna warni mencolok.
“Ini bukan image aku banget. Biasaya aku mengenakan baju pas badan,” katanya bernada protes.
Tapi kemudian adik Pskyject yang kerja di bagian wardrobe di ANTV membujuknya dengan mengatakan. “Itu sengaja untuk branding, sesuai lagu. Ya saya ikutin. Tapi jujur, pertama kali lihat kostum untuk video itu, saya protes,”kata Pskyject
Namun setelah video jadi, apalagi Ketika sudah di upload ke YouTube, Pskyject cukup kaget mendengar komentar banyak orang yang justru terdengar positif.
“Kata teman-teman, gaya tegil aku keluar banget di situ. Saya paham sekarang, sutradaraya pintar untuk membuat visual yang sesuai dengan karakter lagu yang saya nyanyikan,” kata Pskyject yang siap untuk naik panggung live membawakan “Sepeda” .
“Kita sedang mempersiapkan single kedua. Judulnya “Karena Rupiah”. Kita sudah bicarakan soal ini sampai ke masalah image video musiknya dengan sutradara Ardy,” kata Baliyanto mengakhiri percakapan Xposeindoensia/NS Foto Dok : Baliyanto