Perancang tenun dan songket Anna Mariana menggelar show tunggal dengan tema dan gaya pertunjukan yang sangat berbeda di ajang Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2019.
“Kami tidak sekadar menggelar fashion show biasa, yang menampilkan peragawati berjalan di atas cat walk. Namun menggabungkannya dengan pertunjukan tari tradisional dan solo violin. Kita panggungkan beragam jenis tari Indonesia yang sangat kaya,” kata Anna Mariana di Plenary Hall Jakarta Convention Center, 19 Oktober pukul 19.00 WIB.
Gaya fashion show macam, diakui Ati Ganda sebagai Director Acara, tidak banyak lagi dibuat. “Di tahun 80-an ada gaya begini dibuat Mas Guruh dan saya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Karena selain cost produksi yang mahal, sulit mengajak peragawati latihan koreografi lebih dulu sebelum manggung!” ungkap Ati Ganda
IMFW yang tahun ini mengusung tema Nautical Archipelago, didukung 63 designer. Anna berkesempatan menggelar show tunggal sepanjang 60 menit.
Anna menampilkan 60 koleksi busana terbaru, terdiri dari 30 busana atas karyanya sendiri, dan 20 karya merupakan rancangan Sasya dan Quita, puteri kembarnya yang mulai berkiprah sebagai perancang busana di bawah label House of Marsha by Sasha dan House of Marsha by Quita. Dan 10 busana lain, dimunculkan koleksi baju pria dibawah label House of Marsha by RMD (Raden Mas Dika)
Fashion show dibuka dengan tari Bali, kemudian muncul karya Sasha dengan baju casual pas badan menggunakan kain khas Bali, baik tenun Rang Rang maupun Endek. Sementara karya Quita yang juga diperuntukan untuk kaum milenial memunculkan busana dari tenun Garut juga lurik Jepara .
Pada bagian busana pria muncul ragam baju jas pria maupun baju casual yang slim fit . “Koleksi RMD memperlihatkan tenun dan songket nyaman digunakan oleh kaum pria untuk berbagai kesempatan!”