
“Ali & Ratu Ratu Queens” adalah film drama komedi Indonesia yang diproduksi Palari Films. Film ini mengambil lokasi di kota Queens, New York dan Jakarta. Menampilkan akting Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Asri Welas, Tika Panggabean, dan Happy Salma
Awalnya film ini direncanakan tayang di bioskop pada tahun 2020. Namun, dikarenakan pandemi COVID-19 di Indonesia, film tersebut dirilis di Netflix secara global sebagai film asli Netflix pada 17 Juni 2021.
Mencari Kasih Sayang yang Hilang
Ali (Iqbal Ramadhan), remaja 17 tahun mengejar ibu kandungnya Mia (Marissa Anita) ke New York. Sang Ibu sejak kecil meninggalkan Ali untuk mengadu nasib. Ali kecil hanya hidup bersama bersama sang ayah (Ibnu Jamil).
Sesaat setelah Ayahnya wafat, dengan uang yang tersisa, dan modal dari menyewakan rumah keluarga, Ali memutuskan pergi ke New York mencari sang ibu.
Sesampainya di Queens, New York, ia malah bertemu dengan ibu-ibu rempong yang kocak yaitu Party (Nirina Zubir), seorang cleaning lady yang keibuan dan perhatian.
Ada juga Biyah (Astri Welewlas) seorang bonek yang menyambi jadi paparazi, Ance (Tika Panggabean) seorang single mom galak dan bertingkah laku seakan dia agen rahasia, serta Chinta (Happy Salma) yang datang ke New York untuk mengejar cinta, namun kandas dan berakhir menjadi seorang tukang pijat.
Di tengah itu, Ali jatuh cinta pada Eva (Aurora Ribero), anak perempuan Ance.
Misi mencari sang ibu tidak terlalu sulit, karena film berlatar era teknologi informasi modern. Tapi, penolakan Mia (ibu Ali) di awal pertemuan inilah yang membuka konflik cerita. Dan memuai galau
Problem Ibu Meninggalkan Anak
Terasa film ini dibuat bukan hanya menyampaikan sebuah cerita klasik. Sekedar menampilkan problematika keluarga. Tetapi juga menyampaikan arti dari sebuah keluarga.
Keluarga bisa disebut muncul karena ikatan resmi adanya pertautan pernikahan. Namun, bisa pula keluarga “baru” terbentuk karena adanya kebersamaan, saling menyayangi dengan penuh pengertian.
Ali menemukan keluarga baru dengan ‘unconditional love’, antara ia dan keempat tante baru yang ditemukan di apartemen bekas tempat tinggal Mamanya.
Unik melihat empat wanita dewasa berbagi kasih sayang dengan seorang remaja yang menggebu-gebu mencari Ibu kandung, yang justru telah ditelantarkan, karena sang Ibu memburu ambisi pribadi.
Kisah kasih keluarga baru yang unik ini membuat beberapa adegan memberi sensasi rasa yang jarang disimak dari film-film drama Indonesia yang pernah ada.
Marissa Anita yang Memukau
Akting Mia sebagai Ibu dalam film ini patut dipujikan. Mia adalah cerminan wanita modern dan bebas berekspresi. Ia dihadapkan dengan keluarga besar, dan keluarga suami yang konservatif terhadap gender.
Di New York Mia menikah lagi dan membentuk keluarga baru. Karena hal ini pula, ia tidak bisa serta merta membawa masuk Ali ke dalam keluarga barunya. Meski Ali anak kandungnya sekalipun.
Mia berhasil menokohkan sosok baik tapi jahat. Ekspresinya selalu ada di garis batas itu, menyimpan kebaikan sambil menutupi kesalahan.
Penokohan untuk Biyah, Party, Anche dan Chinta berjalan sangat biasa. Seperti tokoh yang mereka mainkan di film lain dan kita kenal dengan dekat.
Percintaan Ali dan Eva terasa terlalu hambar dan datar. Tak muncu getar kemesraan yang membuat penonton hanyut larut dan mabuk kepayang.
Tapi di luar itu, peran Lucky Kuswandi (sutradara), Gina S. Noer (Penulis), dan Muhammad Zaidy (penulis) yang berdiri di belakang kerja kreatif film ini patut diacungi jempol. Di tangan mereka, kualitas penceritaan film Indonesia menjadi lebih baik dan punya masa depan yang gilang gemilang. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumentasi Palasari Film