Aria Baron Berpulang

- Advertisement -
- Advertisement -

Timeline Facebook dan Feed Instagram penuh dengan ucapan belasungkawa. Hari ini, 29 Juni 2021, H. Aria Baron Suprayogi bin Ariono Suprayogi wafat.

Baron yang kerap pula dipanggil dengan sebutan Abah oleh orang terdekatnya dikenal sebagai mantan gitaris dan kini menjadi manager Gigi Band.  

Sejak awal Juni, Aria Baron dikabarkan  terinfeksi virus Covid-19. Belakangan, ia diberitakan membutuhan donor plasma convalasi. Soal ini diumumkan secara resmi oleh manajemen Gigi .

- Advertisement -

“Dan Alhamdulillah donor plasma yang dibutuhkan sudah mencukupi,” kata Armand Maulana lewat video yang diunggah di sosial media pada 17 Juni 2021.

Namun, jalan Tuhan berkata lain.  Pada 29 Juni, akun facebook Mawarsari Ariono Suprayogi, saudara kandung Baron terposting pesan: “Inna lillahi wa inna illaihi rojiun. Aria Baron Suprayogi Full wafat jam 10.15 di RS RSPAD Jakarta dan akan dimakamkan di Pemakaman Al Azhar Krawang bada Ashar.

Siapakah Aria Baron?

Ia lahir di Bandung, 16 Januari 1970. Saat SMA, sempat belajar dengan tiga tokoh musik, yakni Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma.

- Advertisement -
Menyalin

Hasil dari belajar dari banyak guru,  membuat ia meraih gelar gitaris terbaik di ajang LMC (Light Music Contest) Yamaha sepanjang tiga tahun berturut turut (1986-1988)

Setelah lulus SMA, Baron sempat ingin mengambil kuliah musik di Australia. Namun, akhirnya kembali ke Bandung, karena merasa tidak sesuai dengan pola pelajaran di Australia yang lebih berfokus pada gitar akustik dan klasik.

Baron kemudian bertemu Andi (kini dikenal sebagai vokalis dari band /rif). Mereka lantas membentuk band bernama Badai bersama Iwan (bass), Abi (gitar), Ade (drum), dan Dwi (keyboard) dan sering nongkrong di pub O’Hara.

Band beraliran alternatif rock ini muncul di berbagai kampus di, Bandung. Dan mengalami pergantian personel hingga personel terakhirnya adalah Andi (vokal), Baron (gitar), Iwan (bass), Denny (gitar – menggantikan posisi Abi), Ade (drum) dan Dwi (keyboard).

Belakangan, Baron mundur dan hijrah ke Jakarta. Badai Band kemudian menjelma menjadi grup band rock yang sekarang lebih dikenal dengan nama /rif (R.I.F – Rythm In Freedom).

Di Jakarta, Baron bersama Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Ronald Fristianto (drum), dan Thomas Ramdhan (bass) membentuk Gigi dan meluncurkan dua album “Angan” (1994)  yang terjual 100.000 kopi. Kemudian  abum “Dunia” (1995)  yang sukses meraih penjualan sebanyak 400.000 kopi.

Baca Juga :  Kris Biantoro Wafat

September 1995, Baron keluar dari Gigi, dengan alasan  ingin melanjutkan sekolah di Communication Arts, di New York Institute of Technology, Amerika.

Usai menyelesaikan pendidikan pasca sarjana, Baron kembali membentuk band. Namanya NO Band Kali ini bersama E’el (mantan drummer ADA Band), Adi Dharmawan, Donny Suhendra,

NO! Band berubah nama jadi Baron Band, dengan perubahan formasi. Selain Baron (gitar), ada Arry Safriadi (vokal), Adi Dharmawan (bass), Aksan Sjuman (additional drum untuk album).

Mereka merilis Baron Volume 01 pada tahun 2002 di bawah label BMG Music Indonesia.

Untuk penampilan live, Baron merekrut Krisna (kibor) dan Iyun (drum) – keduanya personel Discus – untuk memperkuat performa Baron Band.

Agustus 2008, Baron meramaikan musik tanah air dengan merilis album Flying High . Album ini dirilis oleh Baron Soulmate yang dibentuk Baron bersama vokalis Ary dan drummer Jimmy

Maret 2016, Baron kembali ke Gigi.   Tapi kali ini bukan sebagai gitaris melainkan sebagai tim manajemen.

“Sebenarnya tidak ada kata manajer, akan tetapi kita lebih kepada manajemen di mana bukan hanya seorang yang bekerja, melainkan tim,” ujar Baron saat jumpa pers di Pisa Cafe Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Baron menyebut, alasan mau menjadi tim manajemen GIGI bukan hanya soal komersil. Namun ia menganggap GIGI sudah seperti keluarga yang telah mengantarkan ia berkarir di musik.

Pria  berjanggut yang gemar memakai kaos dengan gambar Che Guevara dan mengenakan syal  motif kotak kotak ini, terkenal sebagai teman yang penuh humor, ramah dan hangat. Ia menjadi sahabat banyak orang.

Baron bukan cuma pandai bermain gitar, dan menulis lagu. Ia cermat mengatur bisnis musik untuk Gigi. Ia kritis dalam mengamati kehidupan sosial, ia teman diskusi yang pintar, dan dapat diandalkan sebagai musisi yang mampu membaca peta perkembangan bisnis musik  hari ini.

Baron berpulang dengan tenang. Ia sempat memposting status terakhir di Facebook  pada 6 Juni 2021, pukul 17.41. Bunyinya :  

Pada akhirnya bertemu diphase kenyataan menghadwpi Covid 19. Doakan bisa melewati dgn suka cita yah guys.(icon orang mengangkat barbel) cumangad!!”

Selamat jalan Baron!  Semoga Allah SWT membuka pintu surga dan membuatmu selalu penuh dengan suka cita di alam sana. XPOSEINDONESIA/NS Foto Istimewa

Baron (paling kanan) semasa bergabung sebagai pemain dalam GIgi Foto : istimewa
Foto : Gideon Momongan
Aria Baron di tengah acara Diskusi Songwriting Camp bersama Nini Sunny, Toar Mangaribi (Kemenparekraf), Mini Sukanda dan Arry Syaff (almarhum).
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -