Masuk ke Kuningan, HaloPuan Gandeng KNPI Melawan Stunting  

- Advertisement -

Selain mendapatkan penyuluhan tentang bahaya stunting, peserta juga memperoleh informasi tentang manfaat super daun kelor yang disampaikan oleh relawan HaloPuan Mochamad Chotim. Menurutnya, sudah banyak bukti ilmiah, termasuk yang berasal dari WHO, yang mengungkap kekayaan nutrisi kelor, terutama daunnya.

Daun kelor utamanya memiliki 18 asam amino, di mana delapan di antaranya bersifat esensial atau tidak bisa diproduksi tubuh manusia, sehingga daun kelor bisa menjadi sumber protein yang kaya bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “Karena kelebihan inilah, WHO sampai menjuluki kelor superfood,” kata Chotim, yang selanjutnya memperagakan bagaimana cara mengekstraksi bubuk dari daun kelor bersama kader-kader posyandu.

Kepada Desa Ciasih Suherman berterima kasih kepada HaloPuan dan KNPI yang telah mengadakan Gerakan Melawan Stunting di desanya. Ciasih, menurutnya, memang lokus penanganan stunting tapi data terakhir menunjukkan tinggal satu balita stunting di Ciasih.

- Advertisement -

Meskipun demikian, Ciasih tetap harus mewaspadai munculnya kasus baru stunting. “Ini supaya ke depan tidak ada yang stunting lagi. Arahan Pak Dokter dan HaloPuan mudah-mudahan bisa dijalankan masyarakat kami,” kata Suherman dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menjelaskan bahwa lembaga sosial Puan Maharani ini memiliki sejumlah program tapi yang utama adalah Gerakan Melawan Stunting. Gerakan ini, menurutnya, buah kepedulian Puan kepada generasi masa depan bangsa. “Jika tidak ditangani sejak sekarang, kita tidak akan mendapatkan bonus demografi pada saat Indonesia berusia 100 tahun nanti,” katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Kabupaten Kuningan, Yusup Dandi Asih. “Jika generasi masa depan tidak disiapkan sekarang, ini akan jadi cikal bakal yang tidak baik,” katanya. Dandi juga menceritakan bagaimana sulitnya meyakinkan kepada desa yang wilayahnya memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi. “Tidak gampang mengadakan kegiatan penyuluhan ini karena banyak kepala desa yang malu, padahal stunting itu bukan aib.”

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -