Grup Tari GCN dan PL Youth Choir, berkompetisi ke Inggris

- Advertisement -
- Advertisement -

Tentang Llangollen International Eisteddfod

Llangollen adalah nama kota di Wales Utara, Inggris, populer di seantero dunia setelah membidani lahirnya sebuah ‘festival seni budaya’ yang spektakuler, dalam bentuk kompetisi Paduan SuaraPenyanyi SoloKompetisi TariEnsamble dan Street Parada / Carnaval bernama Llangolen International Eisteddfod atau juga disebut Llangollen International Musical Eisteddfod. Kemegahan ditunjukkan dengan banyaknya peserta negara yang ambil bagian dalam sesi kompetisi maupun karnaval di jalanan yang meriah, lengkap dengan keunikan negara peserta. Llangollen International Eisteddfod juga menjadi ‘festival seni budaya’ paling melegenda karena tahun 2016 ini masuk tahun ke 70 digelar, serta melahirkan superbintang penyanyi Luciano Pavarotti, yang kemudian namanya dipakai sebagai nama Trophy Grand Prix untuk Kategori Musik.

Saban tahun ‘festival seni budaya’ ini diikuti oleh sekitar 5.000 performers – tari, musik, penyanyi, parade / carnaval – dari 50 negara dari 5 benua, dengan rata-rata sekitar 50.000 penonton sepanjang 6 hari festival ini digelar. Tahun ini, Llangollen International Eisteddfod akan digelar dari tanggal 5 – 10 Juli di Llangollen, Wales Utara, Inggris. 

Pada Llangollen International Eisteddfod 2015, hadir dan menyalami pemenang adalah Pangeran Charles, keterlibatan Tahta Kerajaan Inggris ini pada Llangollen Festival membuktikan, betapa penting, berwibawa dan melegendanya ‘festival seni budaya’ ini.

- Advertisement -

Masing-masing kategori lomba di Llangollen International Musical Eisteddfod 2016 memperebutkan penghargaan trophy dan uang tunai juara 1 :  750 poundsterling, juara 2: 500 poundsterling dan juara 3,  250 poundsterlling serta penghargaan Grand Prix berhadiah trophy Luciano Pavarotti untuk musik dan trophy Grand Prix Lucille Armstrong buat tari. 

Tahun 2015 : Indonesia Juara Kategori Folk Dance dan Koreografi

Pada tanggal 6 – 13 Juli 2015, saat memasuki musim panas di Inggris, untuk pertamakalinya  Indonesia ambil bagian dalam sesi kompetisi tari, diwakili oleh SMA Garuda Cendekia Jakarta dengan koreografer Mira Marina Arismunandar. Saat itu Indonesia memenangi penghargaan kategori Children’s Folk Dance GroupTraditional Folk Dance Group dan Choreograped Folk Dance Group atau Koreografi Terbaik yang direbut Mira  Marina Arismunandar, Pelatih Utama dan Koreografer grup tari GCN. 

“Tahun ini kami datang lagi untuk mempertahankan prestasi, bahkan jika mungkin memperbaikinya, tampil dengan koreografi baru dan grup yang berbeda, yakni dengan kelompok tari Gema Citra Nusantara dari Jakarta,“ kata Mira Arismunandar, yang sejak akhir Mei yang lalu sudah terbang ke basecamp latihannya di Jakarta dari ‘rumah keduanya’ di Sydney. Mira adalah isteri dari Dicky Suryanatamihardja, Penasehat GCN yang bertugas di posnya di Sydney selaku Konsul Ekonomi KJRI di Sydney.

- Advertisement -

“Kami berharap anak-anak GCN dapat tampil maksimal membawa panji budaya Nusantara di festival Llangollen yang sangat mendunia ini. Namun, di sisi lain, sebagai hasil perjuangan ini, tidak berlebihan jika Pemerintah dapat memberikan perhatian, pengakuan dan penghargaan sepantasnya atas prestasi duta budaya Indonesia ini, “ tulis Dicky Suryanatamihardja melalui surat elektronik yang dikirimnya dari Sydney. Dicky menyebut jerih payah yang luar biasa dari para penari – pemusik GCN, orang tua, para donatur untuk menyiapkan dana keberangkatan dan logistik selama sepekan ‘bertualang’ di arena kompetisi dan festival di Inggris Raya inilah yang wajib dihargai.

“Tahun ini GCN bersaing dengan Zimbabwe, India, Wales dan Kazahtan. India menarik karena dinamis, tariannya didukung oleh banyak penari,“ kata Mira sambil menyebut, tahun lalu tatkala membawa Garuda Cendekia ke Llangollen, jumlah penari 30 orang, dengan GCN sekarang hanya bisa memberangkatkan 15 penari dan 2 pemusik. Delegasi GCN ke Llangollen Eisteddfod 2016 dipimpin Mira Marina Arismunandar ( Art Director / Koreografer ), Andini Karissa ( Ass Art Director ), Asep Supriyatna dan Juftizal ( Musisi )

Pada Llangollen International Eisteddfod ini, GCN  ambil bagian pada nomor ‘Tari Zapin’ – ( koreografi unik karena  dipadu dengan  payung ) , ‘Tari Kembang Kipas dan Topeng Betawi’, ‘Rampak Mauhayak’ dari Aceh dan angklung Sunda. Musik iringan live…..

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -