KT&G Sangsang Univ. Indonesia Ajak Berani Vaksin

- Advertisement -
- Advertisement -

KT&G Sangsang Univ. Indonesia, sebuah  perusahaan Korea KT&G, dengan  program corporate social responsibility (CSR )-nya mengajak masyarakat Indonesia berani menjalani vaksin.

Melalui program Sangsang Volunteer, Jumat (19/3) digelar kegiatan sosial dengan memberikan edukasi tentang vaksin dan pencegahan Covid-19 yang dapat dilakukan sedini mungkin.

Dalam soal vaksin untuk pencegahan Covid-19 ini  masih banyak pertanyaan  yang menggantung sekaligus juga menjadi kekhawatiran di masyarakat. Sehingga tidak jarang banyak   masyarakat yang masih enggan menjalani suntik vaksin.

- Advertisement -

Karena itulah, KT&G Sangsang Univ. Indonesia menghadirkan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit di Jakarta untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai vaksin.

Edukasi vaksin diberikan oleh perwakilan tenaga medis dari Rumah Sakit Harapan Jayakarta dan Rumah Sakit Medistra.

Diharapkan dengan adanya edukasi dan sosialisasi vaksin serta pencegahan penularan Covid-19 ini masyarakat lebih peduli dengan menerapkan protokol kesehatan 3M dan dapat menjawab kekhawatiran terhadap vaksin Covid itu sendiri.

- Advertisement -
Menyalin

Menurut Dokter Medical Check Up (MCU) Rumah Sakit Medistra, dr. Indrayati Handojo ada beberapa proses yang harus dilalui penerima vaksin sebelum disuntik, yakni proses screening. Proses ini nantinya akan menjadi penentu apakah seseorang bisa mendapatkan vaksin atau tidak.

Karena pada praktiknya tidak semua kelompok atau golongan penerima vaksin bisa mendapat vaksin dengan segera. Calon penerima vaksin akan menjawab 16 pertanyaan yang diajukan.

Memiliki alergi atau tidak juga menjadi salah satu pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan ini diberikan untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkan setelah suntik vaksin. Dan biasanya efek samping yang dialami juga tidak terlalu mengkhawatirkan.

“Ketika kita jadi penerima vaksin, belum tentu bisa langsung disuntik. Kita harus cek dulu bagaimana kondisi si penerima. Kalau ada kriteria yang belum memungkinkan, biasanya kami minta untuk tunggu, barangkali kondisinya membaik. Supaya ketika dicek lagi kondisi tubuhnya dia bisa disuntik.” Ujar Indrayati.

Lebih lanjut, tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Harapan Jayakarta, dr. Jatu Sarasanti, MARS mengatakan program vaksin dilakukan untuk dapat meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah serta memutuskan rantai penularan Covid-19 sebanyak 65 persen.

Meski demikian, kedua tenaga medis sangat menganjurkan masyarakat khususnya orang yang sudah menerima vaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M. Karena untuk mengakhiri pandemi Covid-19, semua kalangan perlu mendapatkan vaksin dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Dodol Betawi  yang Terus Lengket di Hari Lebaran

Mendapat vaksin lebih dulu, Irene Rosebud Admi Hermes, tenaga non medis di Rumah Sakit Husada menceritakan pengalamannya menjadi penerima vaksin tahap pertama.

“Jujur, saat itu merasa deg-degan karena vaksin ini kan benda asing yang akan masuk ke tubuh aku. Bersyukurnya efek samping yang aku rasakan cuma pegal dan rasa kantuk. Tapi setelahnya sudah baik-baik saja.” ungkap wanita 26 tahun.

Antusiasme juga disampaikan Galih Dwinanda Ramdhani Sudrajat, ketua Sangsang Volunteer di kegiatan volunteer KT&G Sangsang Univ. Indonesia.

“Aku seneng banget sih, Indonesia saat ini memiliki program vaksinasi. Yang mana vaksin memberikan semangat dan harapan baru bagi banyak orang untuk dapat beraktivitas seperti semula.” ujar mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Bandung.

Dukung Program Pemerintah

Dengan tagline #Aku Muda, Aku Dukung Vaksinasi, Sangsang Volunteer dan Sangsang Friends memberikan dukungan untuk menyukseskan program vaksinasi pemerintah.

Tidak hanya memberikan edukasi dan sosialisasi vaksin, KT&G Sangsang Univ. Indonesia juga memberikan donasi berupa masker KF94, hand sanitizer, dan juga sarung tangan medis masing-masing senilai Rp5.000.000. Donasi diberikan kepada tenaga medis dari Rumah Sakit Medistra dan Rumah Sakit Harapan Jayakarta.

Sebagai perwakilan tenaga kesehatan Rumah Sakit Harapan Jayakarta, dr. Jatu Sarasanti, MARS mengucapkan terima kasih atas donasi yang diberikan.

“Terima kasih KT&G Sangsang Indonesia atas donasi yang diberikan. Pastinya para nakes kami akan senang karena donasi ini sangat berharga untuk kami yang menjadi garda terdepan.” ujarnya dengan semangat.

Lebih lengkap tentang informasi edukasi dan sosialisasi program vaksin yang dilakukan pemerintah dapat dilihat di kanal youtube SangSang Univ. Indonesia.

Pandemi virus Corona yang belum tahun kapan berakhir ini,  memang perlu  secara bersama ditekan penyebarannya. Salah satunya dengan  jalan mau menerima vaksin.

Pemberian vaksin dari pemerintah untuk masyarakat sendiri sudah berjalan lebih dari dua bulan. Dan hingga 30 Maret sebanyak 10,7 juta orang Indonesia telah menerima vaksin. Dan kini proses vaksinasi   bagi lansia dan petugas pelayanan publik sudah memasuki tahap 2 diharapkan selesai Mei 2021. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -