Rabu, Desember 4, 2024

Ciri Overthinking : Otak Sering Terdistraksi Social Media

Namun jika kelewat berlebihan, overthinking seseorang justru membawa beberapa dampak negative, diantaranya:

1.Performa Kerja Menurun

Orang overthinking  menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus dalam memecahkan masalah, bahkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

Pada seorang atlet kebiasaan overthinking seringkali menjadi boomerang. Pada sebuah penelitian diketahui adanya penurunan performa terhadap atlet yang overthinking.

2. Aktivitas terhambat

Salah satu dampak overthinking adalah menurunnya kemampuan mengatur waktu. Sehingga banyak waktu terbuang percuma karena kerap memikirkan sesuatu terus menerus.

Akibatnya  energi jadi turut terkuras, tubuh terasa lelah dan mengidap   insomnia. Bahkan orang-orang overthinking juga mengalami anxiety dreams atau sering terbangun di malam hari  yang dipicu oleh kekhawatiran  berlebihan yang dirasakan.

3. Emosi tidak terkontrol

Overthinking mendorong seseorang tidak mampu mengendalikan emosi, sering meledak-ledak, panikan, dan insecure.

Hasil sebuah  penelitian disebutkan overthinking  menyebabkan tekanan emosi yang berlebihan hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat. Seperti konsumsi makanan tidak sehat dan minuman beralkohol.

4. Gangguan kesehatan

Overthinking ternyata tidak hanya menyerang secara mental, tapi juga fisik. Sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi, biasa menyerang orang yang overthinking.

Pada beberapa kasus berat, overthinking berisiko seseorang terserang stroke, jantung, diabetes dan depresi.

Menurut IIs, berilah batasan waktu kapan harus berhenti memikirkan sesuatu dan segeralah mengambil keputusan.

Menulis menjadi salah satu solusi, supaya beban yang ada dipikiran bisa terasa lebih ringan. Lakukan aktivitas yang menyenangkan , seperti nonton film, dengerin music, olahraga atau membaca, juga bisa menjadi pilihan.

Apabila masih mengalami kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan overthinking, jangan ragu berkonsultasi dengan pakar. Bersama coaching, kata Iis seseorang akan dibantu mencari solusi yang sesuai dengan kondisinya. XPOSEINDONESIA/ Foto : Dokumentasi

Must Read

Related Articles