Sandiaga Uno Bahas Investasi Pariwisata di Aceh

- Advertisement -
- Advertisement -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Menparekraf mengawali kunjungan kerjanya dengan menemui Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo; Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Nur Asia Uno; dan Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal.

Mengawali kunjungan kerjanya di  Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)  Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, menemui Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (1/5/2021).

- Advertisement -

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas sejumlah hal terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh.  Di antaranya tindak lanjut rencana investasi Uni Emirat Arab di Aceh dengan nilai sekitar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun.

“Kami secara rinci membahas tahapan dan rencana kesiapan kita atas rencana investasi dari Uni Emirat Arab di sektor pariwisata,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Sebelumnya, perusahaan asal UEA, Murban Energy Ltd, telah menyatakan komitmen melakukan investasi di Aceh. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara Pemerintah Aceh dengan Murban Energy di sela-sela kegiatan forum bisnis “Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021” bulan Maret silam.

- Advertisement -
Menyalin

Pengembangan kawasan wisata dengan menggandeng investor dari Uni Emirat Arab (UEA) itu rencananya dipusatkan di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.  “Setelah ini akan kita lakukan rapat lanjutan dengan kementerian dan lembaga terkait,” kata Sandiaga.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Pimpin Dua Pertemuan di Hari Terakhir KTT ke-42 ASEAN 2023

Menparekraf Sandiaga menjelaskan provinsi “Tanah Rencong” itu memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang kaya. Sehingga patut dikembangkan agar potensi ini lebih dikenal luas oleh wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Aceh ini punya beberapa produk kreatif unggulan seperti batik dan juga Kopi. Ini akan kita pasarkan dengan taraf dunia untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi serta membuka peluang kerja,” katanya.

Sandiaga juga mengungkapkan pihaknya akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh dengan bingkai penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. “Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan khususnya wisatawan nusantara untuk berkunjung dengan panduan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ungkap Sandiaga.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan pihaknya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam rangka merealisasikan rencana investasi dari Uni Emirat Arab. “Seperti misalnya hibah lahan milik pemprov dihibahkan ke pemerintah pusat dan juga perizinan yang jadi kewenangan kita ini sudah kita lakukan,” kata Nova.

Dengan adanya investasi ini, Nova berharap akan lebih banyak lagi investasi dari negara sahabat lain yang masuk ke Aceh. “Sebenarnya dari UAE itu sudah masuk (investasi) Mubadala Oil and Gas di Blok Andaman, mudah-mudahan pariwisata yang berikutnya,” ujar Nova.

Usai bertemu dengan Gubernur Aceh, Menparekraf Sandiaga dan Rombongan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk menyeberang ke Kota Sabang.  XPOSEINDOESIA/ Foto : Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -