“Sebelum benar-benar dibuka, terlebih dahulu kita lakukan simulasi. Sehingga kapanpun (bioskop) dibuka kita sudah siap. Dengan adanya panduan protokol kesehatan di sektor perfilman ini, saya harap industri ini bisa produktif kembali, dari produksinya, bioskopnya dan berbagai macam aktivitas lainnya yang selama beberapa bulan kemarin sempat terhenti,” ungkap Wishnutama.
Selama ini sektor perfilman menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang cukup menjanjikan dalam menyumbang pendapatan negara.
Menurut data Badan Ekonomi Kreatif, jumlah penonton bioskop meningkat hampir lima kali lipat pada 2018 menjadi 52,5 juta orang.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah bioskop yang ada di Tanah Air.
Menurut data Katalog Film Indonesia (KFI), dalam kurun waktu dari 2012-2016, jumlah bioskop di Indonesia hanya 145 dengan total layar 609.
Namun di 2017, jumlah ini meningkat menjadi 1.518 layar. Hingga di tahun 2018, jumlah bioskop di Indonesia mencapai 312 dengan jumlah layar mencapai 1.681.
Hal ini berdampak langsung pada meningkatnya sumbangan industri film pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.
Data Kementerian Keuangan pada 2015 menyebut industri film hanya menyumbang 0,16 persen dari total PDB. Di tahun 2018, jumlah itu melonjak signifikan menjadi 6,09 persen dari total PDB. XPOSEINDONESIA- Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
More Picture