Perhatian….Perhatian Pintu Gedung Bioskop (Bakal) Dibuka

- Advertisement -
- Advertisement -

Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan membuka kembali bioskop di wilayah DKI Jakarta dalam waktu dekat.

Rabu pagi, (26/8) dalam konferensi pers virtual di BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan rencana pembukaan bioskop di Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Namun semuanya harus disiplin, mengikuti protokol, bila tidak diikuti maka langsung kita akan lakukan penutupan,” ujar Anies

- Advertisement -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mendukung rencana tersebut.

“Pembukaan kembali bioskop dapat membangkitkan sektor ekonomi kreatif yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Ini akan berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif, khususnya di subsektor perfilman,” kata Wishnutama. 

Menurut Wishnutama pihaknya telah menyiapkan berbagai hal untuk mendukung operasional bioskop di era adaptasi kebiasaan baru. 

- Advertisement -
Menyalin

Kemenparekraf/baparekraf telah menyusun handbook atau buku panduan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) bagi pengelola bioskop dan pengunjung untuk diterapkan ketika bioskop telah siap dibuka kembali.

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga sudah membuat video layanan masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, tidak makan saat di dalam bioskop, serta selalu mencuci tangan di bioskop dan tempat-tempat keramaian lainnya. 

“Saat bioskop kembali beroperasi, pengelola dan pengunjung harus mengedepankan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan agar keamanan pengunjung bioskop pun terjamin,” kata Wisnu.

Selain telah mempersiapkan panduan pelaksanaan protokol kesehatan di bioskop, Wishnutama mengatakan pihaknya juga telah melaksanakan simulasi pembukaan dan penerapan protokol kesehatan di bioskop sejak Juli 2020. 

Baca Juga :  Dua Film Pendek Pilihan Menparekraf Sandiaga

Simulasi ini bertujuan agar semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat paham setiap prosedur yang harus dijalankan.

“Sebelum benar-benar dibuka,  terlebih dahulu kita lakukan simulasi. Sehingga kapanpun (bioskop) dibuka kita sudah siap. Dengan adanya panduan protokol kesehatan di sektor perfilman ini, saya harap industri ini bisa produktif kembali, dari produksinya, bioskopnya dan berbagai macam aktivitas lainnya yang selama beberapa bulan kemarin sempat terhenti,” ungkap Wishnutama.

Selama ini sektor perfilman menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang cukup menjanjikan dalam menyumbang pendapatan negara. 

Menurut data Badan Ekonomi Kreatif, jumlah penonton bioskop meningkat hampir lima kali lipat pada 2018 menjadi 52,5 juta orang. 

Peningkatan ini dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah bioskop yang ada di Tanah Air.

Menurut data Katalog Film Indonesia (KFI), dalam kurun waktu dari 2012-2016, jumlah bioskop di Indonesia hanya 145 dengan total layar 609. 

Namun di 2017, jumlah ini meningkat menjadi 1.518 layar. Hingga di tahun 2018, jumlah bioskop di Indonesia mencapai 312 dengan jumlah layar mencapai 1.681.

Hal ini berdampak langsung pada meningkatnya sumbangan industri film pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Data Kementerian Keuangan pada 2015 menyebut industri film hanya menyumbang 0,16 persen dari total PDB.  Di tahun 2018, jumlah itu melonjak signifikan menjadi 6,09 persen dari total PDB. XPOSEINDONESIA- Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf

More Picture 

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -