KTT ke-43 ASEAN tengah berlangsung selama tiga hari dari 5-7 September 2023 di Jakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) memprediksi kegiatan itu akan memberikan dampak ekonomi yang sama dengan pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 di Bali.
Hal ini ditegaskan Menparekraf Sandiaga saat meninjau Media Center KTT ASEAN di JCC, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Sandiaga menjelaskan pihaknya sedang menurunkan tim untuk menghitung secara detail dampak ekonomi dari penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi ini yang digelar selama tiga hari itu. KTT G20 memberikan dampak terhadap perekonomian nasional mencapai 533 juta dolar AS atau Rp7,4 triliun dan menyerap lebih dari 33 ribu lapangan kerja baru.
“KTT ASEAN ini diperkirakan akan berdampak sama seperti KTT G20 di Bali, walaupun dari jumlah negara-negara yang tergabung di ASEAN itu lebih sedikit tapi negara-negara mitra dialog seperti China, Korea, Jepang, India, Canada, Amerika hadir di sini dengan delegasinya sendiri dan kami sedang hitung dengan baik,” katanya.
Menparekraf menjelaskan, okupansi hotel di sekitar kawasan Senayan, Jakarta, mencapai 100 persen. “Hotel di sekitar Senayan habis terpesan dan nanti malam kita akan saksikan gala dinner yang biasanya memukau para peserta tamu dan inilah kekuatan kita. Selain kekuatan destinasi alam yang indah, masyarakatnya yang ramah, dan budaya kita yang ditampilkan secara meriah,” katanya.
Selain itu Menparekraf Sandiaga mengatakan, seputar sektor pariwisata, pihaknya terus memantau langsung kesepakatan-kesepakatan yang berkaitan dengan investasi dan juga penawaran pariwisata yang berkelanjutan di beberapa destinasi super prioritas.
“Saat business matching kita targetkan akan fokus kepada investasi yang berkualitas dan berkelanjutan, harapan kita di sektor pariwisata ini kami targetkan terjaring 6 miliar-8 miliar dolar AS dalam bentuk investasi dan dalam bentuk penciptaan lapangan kerja 4,4 juta sampai 2024,” katanya.