
Workshop sendiri turut melibatkan berbagai pihak seperti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Ketua DPD HPI DIY Imam Widodo, Ketua Dewan Pembina Bregada Rakyat DIY, perancang busana Lia Mustafa, Rumah Dongeng Mentari, Semasa Youth Studies & Forum, Lawe Indonesia, Business & Export Development Organization (BEDO), serta beberapa UMKM lokal pengrajin busana yang terlibat aktif dalam pengembangan kostum dari setiap komunitas Bregada Rakyat.
Pelaksanaan workshop juga bermuara pada aktivasi paket tour wisata yang bertajuk Bregada The Adventures: Intimate Experience to be part of Bregada Rakyat. Dalam paket tur berbasis komunitas lokal yang bekerja sama dengan Dagadu Djokdja, melalui supervisi Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata DIY, akan dikembangkan destinasi wisata baru di sekitar kawasan Malioboro. Pada pelaksanaannya, paket tur Bregada Rakyat ini akan melibatkan pula ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Provinsi DIY dan komunitas Bregada Rakyat Malioboro di empat lokasi perkampungan.
Yakni Kampung Sosrowijayan; terdapat atraksi Bregada Saeko Kapti dengan potensi kuliner utamanya jajanan tradisional; Kampung Sosromenduran; terdapat atraksi Bregada Wirososro dengan penampilan heritage dan kawasan homestay yang menarik; Kampung Ngampilan; terdapat atraksi Bregada Rekso Winongo dengan potensi UMKM utamanya busana dan souvenir, serta Kampung Suryatmajan; terdapat atraksi Bregada Suryatmaja, dengan kampung yang bisa dijuluki kampung “urban farming” yang menghasilkan sayuran, buah, dan makanan olahannya dengan cita rasa yang unik.
“Atraksi Bregada Rakyat Malioboro ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara Kemenparekraf bersama Dinas Pariwisata Provinsi DIY dalam rangka penguatan atraksi budaya, sehingga menjadi sebuah ciri maupun menjadi atraksi/daya tarik daripada provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan berkelanjutan” ujar Rizki Handayani.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan, Bregada adalah seni keprajuritan yang berasal dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Saking cintanya, masyarakat kemudian membentuk Bregada Kerakyatan dan saat ini Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan revitalisasi Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro.
“Kami dibantu oleh Kemenparekraf RI, di Deputi Pengembangan Produk Wisata dan Kegiatan (Event) bersama-sama untuk merevitalisasi dari sisi tata lampah, tata gendhing, dan tata busana. Tentu ini akan menjadikan Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro akan semakin lebih menarik, akan semakin menjadi daya tarik pariwisata sehingga pariwisata Jogja akan semakin lebih istimewa lagi,” kata Singgih.
Pihak Keraton Yogyakarta sangat mendukung program ini. Harapannya kesenian ini dapat terus dilestarikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Bregada yang berasal dari keraton, saat ini sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat menjadi bregada-bregada rakyat di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta, harapannya kesenian ini sebagai suatu budaya yang adiluhung dapat dilestarikan dan mendapatkan tempat yang semakin layak sebagai salah satu atraksi yang mendongkrak perekonomian dan menginspirasi daerah lain,” ujar KPH Notonegoro (Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat). XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf