Tapi, era digital sekarang menghancurkan mimpinya, sampai suatu saat (nanti), Ook bisa jadi akan berpikir membuka kembali toko CD bahkan menjual vynil, alias piringan hitam. “Gue tahu di Eropa dan Amerika lagi ada trend peredaran vynil lagi, tapi untuk sekarang tidak dijual di Aquarius dulu, ‘ pernyataan Ook.
Aquarius Musikindo adalah satu-satunya label rekaman yang berproduksi, memiliki studio rekaman termegah di Asia Tenggara dan mengedarkan (distributor) juga memiliki toko di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Perusahaan rekaman lain hanya berproduksi, tidak memiliki toko. Dan Aquarius Mahakam adalah satu-satunya toko yang dipertahankan sampai titik darah penghabisan, dan kelihatannya akan ‘habis benar darah’ Ook, karena Januari 2014 nanti, rencanya Aquarius Mahakam akan ditutup.
’Tapi gue akan tetap aktif di bisnis musik, yang ini nggak bisa ditawar lagi,‘ kata pria 60-an tahun, yang belakangan mulai banyak menetap di rumah megahnya di Melboune, Australia itu.
Kita lihat Januari 2014, dan jika ada sale besar di Aquarius Mahakam, bisa diduga di dalamnya ada nama Anda, pembaca Xpose Indonesia