“Tahun ini kami datang lagi untuk mempertahankan prestasi, bahkan jika mungkin memperbaikinya, tampil dengan koreografi baru dan grup yang berbeda, yakni dengan kelompok tari Gema Citra Nusantara dari Jakarta,“ kata Mira Arismunandar, yang sejak akhir Mei yang lalu sudah terbang ke basecamp latihannya di Jakarta dari ‘rumah keduanya’ di Sydney. Mira adalah isteri dari Dicky Suryanatamihardja, Penasehat GCN yang bertugas di posnya di Sydney selaku Konsul Ekonomi KJRI di Sydney.
“Kami berharap anak-anak GCN dapat tampil maksimal membawa panji budaya Nusantara di festival Llangollen yang sangat mendunia ini. Namun, di sisi lain, sebagai hasil perjuangan ini, tidak berlebihan jika Pemerintah dapat memberikan perhatian, pengakuan dan penghargaan sepantasnya atas prestasi duta budaya Indonesia ini, “ tulis Dicky Suryanatamihardja melalui surat elektronik yang dikirimnya dari Sydney. Dicky menyebut jerih payah yang luar biasa dari para penari – pemusik GCN, orang tua, para donatur untuk menyiapkan dana keberangkatan dan logistik selama sepekan ‘bertualang’ di arena kompetisi dan festival di Inggris Raya inilah yang wajib dihargai.
“Tahun ini GCN bersaing dengan Zimbabwe, India, Wales dan Kazahtan. India menarik karena dinamis, tariannya didukung oleh banyak penari,“ kata Mira sambil menyebut, tahun lalu tatkala membawa Garuda Cendekia ke Llangollen, jumlah penari 30 orang, dengan GCN sekarang hanya bisa memberangkatkan 15 penari dan 2 pemusik. Delegasi GCN ke Llangollen Eisteddfod 2016 dipimpin Mira Marina Arismunandar ( Art Director / Koreografer ), Andini Karissa ( Ass Art Director ), Asep Supriyatna dan Juftizal ( Musisi )
Pada Llangollen International Eisteddfod ini, GCN ambil bagian pada nomor ‘Tari Zapin’ – ( koreografi unik karena dipadu dengan payung ) , ‘Tari Kembang Kipas dan Topeng Betawi’, ‘Rampak Mauhayak’ dari Aceh dan angklung Sunda. Musik iringan live…..
Regenerasi PL Youth Choir
Untuk pertamakalinya Pangudi Luhur Youth Choir ( PLYC ) ambil bagian pada Llangollen International Eisteddfod. PL Youth Choir mendaftar pada 2 nomor Kompetisi Paduan Suara, Senior Youth Choir dengan lagu ‘Salve Regina’ dan ‘Las Amarillas’ dan Kategori Children Folklore lewat lagu ‘Salam Aneuk Nangroe’ dan ‘Yamko Rambe Yamko’. PLYC didukung oleh 28 penyanyi, memadukan jenis suara sopran, mezzo sopran dan alto di bawah konduktor Sonia Simanjuntak, dan dipimpin guru SMP PL, Agnes Endang Sumarginingsih. PLYC sudah memulai latihan sejak Januari 2016, dengan jadwal latihan sepekan 3 kali.