
Almarhum Chrisye akan terus hidup di panggung musik Indonesia. Terlebih di tangan Erwin Gutawa. Pentas Live Concert Chrisye by Erwin Gutawa akan membuktikan hal itu.
Pentas yang Unik — begitu istilah Erwin Gutawa– untuk menggambarkan Pentas Live Concert Chrisye by Erwin Gutawa.
Dan, sejatinya ini adalah sebuah pentas bersejarah, bukan hanya sejarah pribadi bagi karir Erwin Gutawa dan almarhum Chrisye. Namun juga terutama bagi caratan emas pentas musik Indonesia.
Bagaimana tidak, karena pentas ini memang belum pernah ada di Indonesia bahkan juga di dunia.
“Pertama kali merencanakan panggung ini, kami sulit mendeskripsikan bentuknya seperti apa. Panitia penyelenggara juga bingung ketika harus menuliskannya dalam press rilis,” ungkap Erwin dalam press conference di Bandung, 6 Desember 2019 yang dihadir pula oleh Gita Gutawa (Produser Acara), Yudhistira Novianto (Project Manager)
Erwin menyebut, kejadian ini sama persis ketika ia dan anaknya Gita Gutawa menulis lagu baru untuk Chrisye bertajuk “Kidung Abadi!” 7 tahun lalu.
“Lagu dan lirik ini kami ciptakan dengan suara asli Chrisye yang sudah lima wafat! Banyak orang tidak percaya. Namun berkat kecanggihan teknologi. Ini bisa terjadi,” ujar Erwin
Kidung Abadi diciptakan dalam kurun waktu tiga bulan dengan menyambungkan berbagai suku kata dari vokal Chrisye yang pernah direkam dalam ratusan lagu dan disimpan oleh Musica. “Awalnya, hanya orang yang paham teknologi rekaman yang percaya ini bisa terjadi!”
Pentas Live Concert Chrisye by Erwin Gutawa ini juga memperlihatkan kecanggihan teknologi video yang dipadu pertunjukan musik live.
“Pada video yang ditayangkan lewat giant screen akan diperlihatkan Chrisye menyanyikan suatu lagu tertentu, dan saya akan mengiringinya secara live,” ujar Erwin.
Konsep pentas ini sejatinya pernah dimunculkan dalam panggung Synchronize Festival yang digelar di Jakarta Oktober 2019. Dan meraih sukses besar. Ribuan penonton berusia milenial larut ikut menyanyi.
“Padahal usia penonton rata rata jauh di bawah Om Chrisye. Bisa jadi pada saat Om Chrisye populer, mereka ada yang bèlum lahir. Kami kaget melihat anthusias penonton yang luar biasa. Lagu lagu Chrisye bisa dinikmati oleh penonton yang berusia sangat muda!” ungkap Gita Gutawa, Produser acara ini.
Chrisye bagi Erwin dan Gita memang seniman tak ada duanya dalam musik Indonesia.
“Sulit mencari tanding penyanyi pria Indonesia yang disukai oleh beragam kalangan. Baik dari usia senior sampai usia milenial. Ini adalah anugerah untuk Chrisye!” kata Erwin.
Dengan sukses pementasan di Jakarta, panitia penyelenggara bersemangat membawa konsep yang sama berkeliling Indonesia. Dan Sabuga di Bandung menjadi tempat pertama di luar Jakarta yang mementaskan kegiatan ini.
Dalam pementasan di Sabuga, Gita Gutawa menjanjikan konsep pentas berbeda dari Jakarta. “Ada Saya dan Sandhy Sondoro ikut menyanyi. Saya bahkan akan duet dengan Almarhum Chrisye dalam lagu Anggrek Bulan,” kata Gita.
Apakah konsep duet Gita dengan Chrisye ini sama seperti konsep mendiang Nat King Cole diduetkan dengan anaknya Natalie Cole dengan produser David Foster yang diproduksi di tahun 1991?
Erwin dan Gita sama sama tergelak mendengar pertanyaan ini. Penasaran? Mari buktikan. Anda layak jadi saksi sejarah dari pementasan ini. Sudah beli tiketnya?
Jika belum… bisa cari via https://www.traveloka.com/en-id/activities/Indonesia/product/chrisye-live-concert-by-erwin-gutawa-bandung-tickets-2001539916391 XPOSEINDONESIA/NS Foto : Muhamad Ihsan dan Dudut Suhendra Putra