“Saat yang paling menyenangkan bersama Dad, adalah ketika Dad pertama kali ngajarin main basket. Dan sampai sekarang, aku senang dengan basket dan menjadi big fans of NBA Team,” ujarnya dengan senyum.
Single Kedua & Kampanye Lingkungan Hidup
Di tengah situasi pandemic yang berkepanjangan, “Aku belum sempat membawakan lagu “Dad” secara live,’ kata Mayson yang bergabung dalam kelompok Choir The Resonanz Children.
“I feel like having my second family there,” kata Maysontentang Choir The Resonanz Children.
Bersama The Resonanz pula, Mayson pernah beberapa kali tampil dalam live konser. Misalnya dalam pagelaran, “When you Wish Upon A Star” (Desember 2019). Dan juga dalam live virtual “Simfoni Untuk Bangsa” (2021).
Menurut Mayson, dua konser itu dirasakannya sangat berkesan. Pada konser “When you Wish Upon A Star”, mereka membawakan lagu lagu Disney. “Aku tampil membawakan “It’s a Small World” dalam 3 bahasa sekaligus (Indonesia, English dan Mandarin),” kata Mayson yang memang aktif berbahasa asing di sekolah.
Sementara dalam konser virtual “Simfoni Untuk Bangsa” bersama Avip Priatna, Jakarta Concert Orchestra, Mayson merasa terkesan karena untuk pertama kalinya, ia bersama teman-teman naik panggung mengenakan piyama.
“Karena kita menyanyikan lagu bertema sebelum tidur.” ujar Mayson yang kini sedang dalam proses merekam single keduanya bertajuk “Bumi”.
“Nanti lagunya ditulis berbahasa Indonesia dengan beat-nya lebih lembut, tidak seperti lagu sebelumnya. Isi liriknya berupa pesan untuk anak Indonesia agar lebih mencintai alam kita,” kata Mayson yang ikut mengkampanyekan Potong Tali Elastis Masker sebelum dibuang di dalam akun Instagramnya.
Menurut Mayson, sampah masker yang dibuang sembarangan, telah mengganggu kehidupan fauna di laut dan di darat. Burung-burung terjebak dengan masker tersangkut di kakinya.
“Yuk, potong tali elastis masker sebelum dibuang! Kita harus menyayangi semua makhluk yang tinggal bersama kita di planet ini. Teruskan, bagikan kepada yang lain dengan merepost postingan ini,” tulis Mayson.