Juan mengaku sudah mengenal keyboard sejak usia 6 tahun. “Waktu itu Papa membelikan keyboard sebagai hadiah ulang tahun. Kemudian saya ikut kursus di Yamaha!” kata Juan.
Perkenalan awal dengan keyboard juga piano di usia muda, membuat ia jatuh hati pada instrument itu hingga kini.
“Piano itu memiliki 88 tuts, jadi secara harmoni, pasti lebih lebar dari instrument lain. Dan sangat cocok untuk menjadi bagian dari pekerjaan seorang arranger!” ujar Juan .
Upload dan Take Down
Juan menyebut lagu pertama karyanya yang digarap dan di-upload ke Youtube adalah “’I Miss Our Battle’’, sebuah lagu yang didedikasikan untuk mendiang Papanya.
“Lagu itu menceritakan seberapa kangennya saya sama Papa, bahkan kangen saat kami berantem. Jadi judulnya memang “”I Miss Our Battle!” ungkap Juan yang menyebut telah men-take down lagu tersebut dari Youtube.
“Mungkin, saya musisi muda yang masih labil, setelah di-upload, saya mendadak terpikir, tidak terlalu baik membagikan kesedihan, jadi saya take down!”
Juan berjanji, suatu saat nanti akan merilis single khusus untuk sang Papa, “Tetapi dengan tema yang lebih memberikan pengharapan, daripada membagikan kesedihan!” kata Juan serius.
Dalam berkarya, menurut Juan memang diperlukan kejujuran. “Namun lebih dari itu, musik itu juga harus bisa memberkati pendengarnya, jadi ada visi dan pesan di dalamnya!” kata Juan mengakhiri percakapan. XPOSEINDONESIA Foto : Dok : Kariza Productions