Kebangkitan Setelah Sembuh Covid
Penggarapan album Asshalan terasa cepat. Dari Januari-Maret 2021. “Dalam satu hari, kami menyelesaikan rekaman lima lagu, nyaris tanpa retake,” ujar dr. Khoirul Hadi.
Sementara itu Kurniawan, penyanyi utama Assahlam menyebut, “Satu album ini dikerjakan hanya dalam watu 9 shift, atau 45 jam saja! Semua ini hanya bisa dilakukan atas arahan Pak dokter,” katanya
Tema lirik lagu Assahlan seluruhnya lahir di tengah Khairul Hadi menjalani perawatan intensif rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19, Desember 2020.
“Selama dirawat dalam kondisi fisik dan psikologi saya kacau. Saya coba membuat coretan baik puisi maupun catatan pribadi. Puisi pertama saya “Kembang Duka” saya jadikan lagu. Sementara catatan pribadi mungkin akan saya terbitkan jadi buku,” jelas Khairul.
Puisi “Kembang Duka” ditulis Khoirul tentang kedatangan ajal yang tidak bisa ditunda. “Itu menggambarkan kondisi sewaktu di ruang ICU. Setiap hari saya melihat yang meninggal. Saya punya potensi sama. Tinggal lebih cepat atau lebih lambat,” urainya
Khairul masih punya impian, album Assahlan bisa dipanggungkan secara live dengan iringan musik orkestrasi.
“Tapi bukan dimainkan oleh musisi orkes terkenal. Dimainkan tetap oleh kita-kita. Saya bayangkan, di tengah acara itu harus ada ada Pembawa acara yang kuat dan menjadi magnet utama. Mungkin suatu saat bisa terlaksana,” tukasnya XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra & Muhamad Ihsan