Jane begitu ia sering disapa, masih berusia 10 tahun (1 Januari 2008) dan masih duduk di bangku kelas 5 SD. Bagi anak-anak yang kerap menyaksikan acara “Dubi Dubi Dam” di sebuah stasiun swasta pasti tak asing lagi dengan dirinya. Karena Jane sejak 2017 silam dirinya adalah presenter acara tersebut dan menghabiskan sudah lebih dari 150 episode.
Jane Callista adalah sosok penyanyi cilik bersuara emas. Vokalnya yang elok, memiliki vibrasi, artikulasi yang jelas dan mampu mencapai nada-nada tinggi dan rendah, dan cukup fasih melantunkan lagu-lagu berbahasa Inggris.
Jane menjadi Grand Champion Vocalist Asia Pacific Arts Festival 2018, Cambodia, Main Cast in The Sound of Music original production by London West End, Singapore 2017, dan Foreign Guest Star in International Tencent TV China 2018.
Di luar prestasinya bernyanyi, Jane juga memiliki catatan prestasi akademik yang tak main-main. Gold Medal English Spelling Bee Competition 2018, Silver Medal Mathematics Competition 2016, dan Bronze Medal English International Competition ICAS 2016. Jadi jangan heran, lewat kemampuannya ini ia dengan mudah diterima dalam event musik internasional.
Ditemui pada saat temu media dipeluncuran album perdananya yang bertajuk “This is Jane”, dirinya tampak happy. “Terima kasih semua sudah dapat hadir di peluncuran album Jane ya”, ungkapnya sumringah.
Dalam tanggapannya Purwa Tjaraka mengungkapkan “Kita butuh lagu-lagu anak, karena anak-anak butuh juga lagu-lagu baru untuk menjelaskan tentang lingkungannya. Dan ini lagu-lagu anak yang ngepop, bisa mengisi kekosongan lagu anak-anak”.
Menurut ayah dari Andrea Miranda ini, penyanyi yang memiliki bakat luar biasa seperti Jane, harusnya mendapat tempat di dunia musik. Purwa juga menambahkan, bahwa talenta seperti yang dimiliki Jane harus jadi inspirasi buat anak-anak di Indonesia,” harap Purwa
Album ‘This is Jane’ telah dirilis secara digital pada bulan Oktober lalu. Untuk video clip beberapa telah rilis secara bertahap di YouTube sejak Oktober lalu dan mendapat respon dan jumlah viewer’s yang baik.
Salah satu lagu di album ini, ‘Seperti Bintang’ karangan Indra Watulingas ini adalah remake dari single Jane terdahulu waktu masih berumur 6 tahun. Dari deretan 8 lagu dalam album ini, Jane menulis 4 lagu di antaranya yakni ‘Ayo Ceria’, ‘Famous’, ‘Special’, ‘Tiny But Mighty’ yang masing-masing lagu bercerita tentang apa yang Jane alami. Pencipta dan aranjer lagu-lagu lainnya di album ini adalah Rieka Roslan, Willy Aviantara, Junio Fernandez, Andrew Darmoko, Indra Watulingas.
Jane adalah salah satu siswa di Purwa Caraka Music Studio (PCMS). Dirinya mulai berlatih bernyanyi sejak usia dini, hingga menghasilkan catatan prestasi gemilang. “Dia anak ajaib, energinya tak pernah habis. Interaksi dengan audiens luar biasa. Lagu-lagu sulit dia bisa bawakan dengan baik. Dia anak luar biasa,” aku Purwa Tjaraka.
Kehadiran Jean di industri musik nasional khususnya lagu anak ini bisa sedikit menghilangkan kecemasan hilangnya lagu-lagu anak dari kehidupan generasi bangsa ini. Bertahun-tahun sudah Indonesia tidak memiliki penyanyi anak berkualitas, yang benar-benar memenuhi kebutuhan anak-anak dalam menyanyikan lagu-lagu untuk anak. Nyatanya kebutuhan itu pernah diisi oleh Sherina Munaf di tahun 1999,dan juga Tasya setelahnya.
Di luar aktivitas dan prestasinya yang luar biasa, Jane adalah tetap seorang anak yang sedang tumbuh, meski pun ia menjadi berbeda karena minat dan bakatnya luar biasa, sehingga berpengaruh pula pada aktivitasnya.
Menurut ibunya, di luar sekolah Jane juga berlatih balet, belajar bahasa Inggris dan mengikuti kegiatan lainnya, seperti syuting di televisi. Jane sendiri mengaku melakukan semua itu dengan senang hati, walau pun waktunya untuk menjalankan kehidupan sebagai anak-anak agak berkurang. – XPOSEINDONESIA/ AM & DSP