“ Sebetulnya komen begitu biasa. Jika kami melakukan ini, mereka akan mengatakan itu. Jika kami melakukan itu, mereka akan mengatakan itu adalah ini,”Kata Tablo
Namun, masalahnya jauh melampaui musik. Perilaku malang dari banyak orang ini berbicara lebih banyak tentang masyarakat dan perilaku manusia daripada tentang genre musik.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, banyak orang suka sekali berkomentar bahkan memberi labeli orang lain. Banyak orang dengan cepat membentuk opini ekstrem dan memilih sisi bersebrangan dengan kenyataannya, banyak jawaban yang masuk akal muncul di area “abu-abu”,”kata Tablo
Suga menanggapi. “Beberapa orang memang banyak mengeluarkan pendapat sangat ekstrim, berpikir hanya ada hitam dan putih. Tetapi sesungguhnya lebih banyak orang lain yang berbeda, mereka berpikir warna abu-abu.”
Suga menambahkan. “Mereka yang memiliki pendapat ekstrem membuat keributan paling banyak, memberikan kesan bahwa mayoritas orang berpikir seperti ini, padahal pada kenyataannya itu tidak bisa jauh dari kebenaran.”
“Tetapi karena pendapat hitam dan putih memiliki pendapat yang kuat, orang-orang akhirnya percaya bahwa itu adalah pendapat benar dan mejadi mayoritas. Padahal,mereka mendapatkan ide yang salah,” ucap Suga
Suga menggunakan contoh pembenci Epik High, mereka yang melihat hitam dan putih, membuat keributan paling banyak tentang album. Sementara itu, mayoritas orang, mereka yang melihat dalam nuansa abu-abu, menghargai berbagai hal tentang album dan menikmatinya.
Tablo lebih lanjut menganalisis mengapa beberapa orang memilih melihat dalam warna hitam dan putih dengan melanggengkan pendapat ekstrem dan memilih sisi itu.
“Ketika seseorang memilih pendapat ekstrem, mereka dapat melampirkannya pada identitas mereka dan merasakan tujuan yang membantu mereka merasa kurang kesepian dan merasa seperti bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Namun, keyakinan radikal ini bukanlah mayoritas orang, dan seringkali dapat membuat mereka yang berada di tengah merasa seperti tidak ada orang lain yang berpikir seperti mereka, meskipun sebenarnya adalah mayoritas.