Wedding Proposal : Saat Jodoh Harus Dijemput

- Advertisement -
- Advertisement -

Ini film drama  komedi romantis yang disutradarai Emil Heradi ditulis oleh Sukhdev Singh bersama Tisa T.S. Judulnya Wedding Proposal.

Film yang diproduksi oleh Screenmedia Films bersama MD Pictures ini dibintangi Dimas Anggara, Sheryl Sheinafia, Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, Arya Saloka, dan Teuku Rifnu Wikana.  Wedding Proposal  ditayangkan di Disney+ Hotstar pada 7 Mei 2021

Sulitnya Menemukan Jodoh

Mengangkat kisah seorang pria lajang bernama Bisma (Dimas Anggara) yang berada di fase pantas menikah, namun belum menemukan tambatan hati. Bisma seperti dihadapkan pada “tekanan sosial” untuk segera  dan cepat cepat menikah.  

- Advertisement -

Bisma sering diminta orangtuannya datang ke pesta, kemudian dipertemukan dengan beragam wanita untuk dijodohkan.  

Bisma sendiri masih sibuk  berkarir menjadi fotografer lepas. Ia mengambil job dari berbagai tempat, termasuk  dengan wedding organizer yang dipimpin Sisy (Sheryl Sheinafia).  Seorang perempuan perfeksionis bermulut tajam. Keduanya tidak pernah bertemu secara fisik, namun hubungan tidak mulus  telah terbangun lama via telepon.

Sisy tanpa melihat hasil karya Bisma, sudah menilai pria itu sebagai sosok egois, dan tidak bertanggung jawab. Ia menyebut Bisma hanya pantas  jadi tukang potret keliling ketimbang fotografer

- Advertisement -
Menyalin

Di sebuah pesta, Bisma melihat Wanita bergaun putih yang terkesan anggun. Seketika  itu pula, ia jatuh cinta. Ia tidak tahu, bahwa perempuan itu adalah Sisy, musuh bebuyutnya yang juga masih single, meski sudah memasuki usia matang.  

Di tengah situasi ini, tanpa Bisma duga,  ia  dijodohkan  oleh keluarga dengan wanita lain. Demi menolak perjodohan itu, dibantu sahabatnya yang bernama Ito (Arya Saloka), Bisma mencurangi kedua orang tuanya dengan menulis ulang surat syarat menikah dari  keluarga sang calon isteri.

Baca Juga :  Akad : Kisah Cinta Sederhana dan Puitis

Keputusan ini jadi bumerang yang bakal menyerang balik Bisma pada pertengahan cerita. Sementara itu, di akhir cerita Bisma harus menentukan pilihan di antara memutuskan untuk takluk pada keinginan kedua orangtua atau memperjuangkan keinginannya sendiri.

Pujian untuk Slamet & Dewi Irawan

Dalam durasi 1 jam 41 menit, sisi romantis film ini tumbuh dari kedua karakter utama. Suasana Bali dengan pemandangan alamnya yang indah ikut menguatkan cerita. Digambarkan  keduanya bisa bertemu dan menyatu secara perlahan dan saling menyembuhkan.

Di awal film,  Sherly mampu menjadi sosok pas  sebagai Sisy yang mandiri angkuh, galak, dan tertutup. Ia  perlahan membuka diri dan melembut semenjak terlibat pertemuan intens dengan Bisma.

Namun  belakangan,  seiring alur, ketika adegan secara bergantian memperlihatkan perkembangan karakternya, Sheryl seperti tampil kurang penjiwaan.

Sisi komedi  film ini ditumbuhkan oleh Ito (Arya Saloka), sahabat Bimo yang konyol terbaik, Slamet Raharjo (ayah Bisma) yang  diumur setua itu  ternyata masih diganggu dan diminati terang terangan oleh janda genit bernama Jeng Sari (Tania Ayu Siregar).

Atau  lihat peran  sekilas  Teuku Rifnu Wikana sebagai Ray, mantan kekasih Sisy, yang dicurigai menyukai sesama jenis, ditampilkan  simple   tak berlebih-lebihan, tapi bisa menggelitik penonton.

Kualitas akting aktor senior, Slamet Rahardjo dan Dewi Irawan, yang berperan sebagai orang tua Bisma, telihat  sangat mengesankan. Keduanya bisa menampilkan sosok orang tua yang bijaksana, namun tetap egois karena belenggu tradisi

Dimas Anggara  bermain  lumayan pas ketika beradu akting dengan Sisy maupun Ito. Namun  harus diakui, tetap seperti ada ruang kosong yang jauh,  ketika  Dimas berhadapan akting dengan ayahnya sendiri, Slamet Rahardjo. XPOSEINDONESIA/NS FOTO : Dok Screenmedia Films & MD Pictures

Sisy dan Bisma Jatuh Cinta tanpa rencana
Sisy bermulut tajam, bertemu Bisma yang cerdas dan romantis
Pertemuan ini tak pernah direncanakan
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -