Film bertema horor ini merupakan produksi pertama kalinya Putaar Film Production setelah belasan film drama sebelum Pandemi Covid-19. “Film ini menawarkan cerita horor yang natural tanpa efek CGI apapun. Kesan seram ditampilkan melalui setting, sound dan karakter yang dibangun sepanjang film. Kami juga menyelipkan scene komedi sehingga penonton tetap bisa tertawa saat menonton”, jelas Dhoni Ramadhan, sang produser.
Beberapa pengamat film menyatakan terdapat sejumlah alasan mengapa film horror diminati. Salah satunya adalah warisan kultur dan kepercayaan masyarakat Indonesia yang mempercayai sisi misterius dan mistik sudah tertanam lama.
Sehingga sebagian pihak menilai dunia mistis ini berada dalam perbatasan antara kenyataan, fiksi atau khayalan. Tidak heran beragam cerita mistis dan urban legend tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Kuntilanak menjadi salah satu karakter hantu perempuan yang juga diyakini keberadaannya di masyarakat Indonesia.
Dua Private Limited selaku salah satu Production House meyakini film “Rumah Kuntilanak“ ini dapat menawarkan sensasi berbeda dibandingkan beberapa film bertema horor sebelumnya.
“Semoga film Rumah Kuntilanak mendapat tempat di hati penikmat film horor tanah air, sehingga kami semangat untuk kembali berkarya meramaikan industri perfilman nasional dengan film-film berikutnya“,pungkas Pietra Machreza Paloh.XPOSEINDONESIA Foto : Dhoni Ramadhan