Pada sebuah event besar seperti Java Jazz Festival, merchandise & the official magazine biasanya dicari oleh penonton event musik tersebut.
Menurut Dewi Gontha, President Director Clear Jakarta International Java Jazz Festival 2014 “Merchandise adalah gimmick sebuah event. Selain mencari keuntungan dari penjualan tersebut, tentunya pada saat merchandise tersebut digunakan akan menjadi promosi juga terhadap event itu sendiri. Di mata pembeli, merchandise adalah cinderamata yang bisa mereka simpan Dan kehadiran MUSIC untuk mengedukasi pembeli mengenai artis, acara, dan hal-hal lain yang terkait dengan event itu sendiri”.
Java Jazz Festival membuktikan hal tersebut dari pertama tahun penyelenggaraannya di tahun 2005. Untuk pembuatan merchandise, pihak Java Jazz Festival bekerjasama dengan pihak lain untuk produksi. Sementara design datang dari internal ataupun rekanan. Kriterianya adalah kualitas dan harga yang bersaing
Item merchandise yang paling hits adalah T-shirt dengan banyak variasi design, untuk tahun ke-10 ini, JJF mengeluarkan design T-shirt diantaranya No Head, Round and Black, Raglan, Vote Java Jazz, Three Colors dengan harga jual berkisar Rp 120.000 – Rp 150.000. Item merchandise lainnya adalah topi dengan banyak variasi yaitu lamo cap, baret cap, fedora cap, snapback cap, fancy/jamur cap, baseball cap dengan harga berkisar Rp 85.000 – Rp 110.000, tas yaitu camera bag, massager bag, tote bag , back pack dengan harga Rp 60.000 – Rp 235.000, key chain Rp 30.000, pin, jacket, pouch, notes, coaster, magnet.
“Hasil penjualan merchandise cukup baik bagi Java Jazz Festival khususnya t-shirt. Penjualan yang tercapai di T-Shirt kurang lebih 85% dari yang diproduksi.”menurut Dewi Gontha.
Untuk JJF 2014, bertepatan dengan 10th year edition Java Jazz Festival, item merchandise dengan logo 10th Edition berupa Tshirt dengan logo 10th Edition Batik, tote bag, dan pin. Ada edisi khusus yang dijual saat Pra Event dan ternyata animo dari penggemar sangat bagus bahkan lebih baik dari ekspektasi pihak panitia JJF.