Rabu, Maret 12, 2025

Bicara Kedekatan Sukarno-Ho Chi Minh, Puan Terima Sekjen Partai Komunis Vietnam di DPR

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam di Gedung DPR. Ada sejumlah hal yang dibahas Puan dengan salah satu tokoh politik besar di Vietnam itu, termasuk bagaimana hubungan Indonesia-Vietnam dapat terjalin berkat kedekatan founding fathers kedua negara.

Puan menyambut Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025) pagi. Pertemuan bilateral ini dilakukan dalam rangkaian kunjungan kenegaraan To Lam di Indonesia.

Saat tiba di Gedung Nusantara, To Lam pun langsung menandatangani piagam kehadiran di DPR. Ia datang didampingi oleh sejumlah tokoh Vietnam di antaranya Anggota Politbiro sekaligus Sekretaris Komite Partai Kota Ho Chi Minh, Nguyen Van Nen.

Kemudian juga Anggota Komite Sentral sekaligus anggota pemerintahan Vietnam seperti Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien, Menteri Keuangan Nguyen Van Thang, Wakil Menteri Luar Negeri Nguyen Manh Cuong, Wakil Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Duc Hi, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam untuk Indonesia, Ta Van Thong.

“Atas nama DPR RI, saya sampaikan selamat datang kepada Yang Mulia bapak To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, ke Kompleks Gedung Parlemen di Jakarta,” kata Puan saat menyambut To Lam di DPR.

To Lam sendiri sebelumnya menjabat sebagai Presiden Vietnam namun meninggalkan posisi tersebut setelah terpilih sebagai Sekjen PKV pada Agustus 2024 lalu menggantikan Nguyen Phu Trong yang wafat. Kini Presiden Vietnam dijabat oleh Cuong Luong.

Dalam pertemuan itu, To Lam menyinggung soal hubungan baik Indonesia dan Vietnam yang sudah terjalin lama, sejak era Presiden pertama Indonesia Sukarno dan Presiden terdahulu Vietnam yang juga merupakan pendiri Partai Komunis Vietnam, Ho Chi Minh.

“Beliau menyampaikan bahwa hubungan ini sudah berjalan dimulai dengan satu modal yang sangat baik yaitu hubungan baik antara dua founding father, yaitu Presiden Sukarno dengan Presiden Ho Chi Minh, yang sama-sama founding father dari kedua negara,” terang Puan saat konferensi pers usai pertemuan.

“Hubungan erat antar pendiri negara di masa lalu tersebut dapat menjadi modal bagi pengembangan hubungan bilateral di masa depan,” sambung cucu Sukarno itu.

Oleh karenanya, Puan menyebut DPR bersepakat untuk sama-sama mempererat dan meningkatkan hubungan di kedua negara. Ia menegaskan DPR siap bekerja sama dengan pemerintah Vietnam, dan National Assembly yang merupakan parlemen Vietnam.

“Untuk sama-sama meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, people to people contact ataupun hubungan dengan masyarakat, dan tentu saja hubungan di antara kedua parlemen,” ungkap Puan.

Untuk diketahui, Partai Komunis Vietnam merupakan partai politik pendiri dan penguasa Republik Sosialis Vietnam. Partai ini sepenuhnya menguasai pemerintahan Vietnam serta mengendalikan negara dan militer negara tersebut secara terpusat.

Puan berharap kehadiran To Lam ini dapat semakin meningkatkan hubungan Indonesia-Vietnam, termasuk hubungan antara partai politik kedua negara.

“Saya juga membuka pintu bahwa di DPR ada 8 partai politik yang tentu saja siap bekerja sama dengan partai yang ada di Vietnam,” tuturnya.

Kunjungan kenegaraan To Lam ke Indonesia menandai 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam di mana pertemuan bilateral kedua negara membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang strategis. To Lam juga telah diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, pada Senin (10/3) kemarin.

“Saya berharap 70 tahun mendatang hubungan kedua negara akan terus berkembang pesat, dapat bersinergi, dan saling melengkapi,” ungkap Puan.

Lebih lanjut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menyinggung soal kesamaan Indonesia dan Vietnam yang ingin menjadi negara maju di usia ke-100 tahun. Puan mengatakan Indonesia memiliki visi untuk mewujudkan ‘Indonesia emas’ di tahun 2045, sementara Vietnam juga memiliki tujuan menjadi negara maju tahun 2045, yang merupakan momen 100 tahun setelah kemerdekaan.
 
“Karenanya mari kita bekerja untuk tumbuh bersama dan mencapai tujuan mulia ini,” sebutnya.

Puan juga menyatakan memberikan dukungan atas kesepakatan Indonesia – Vietnam Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang baru disetujui kemarin. Kesepakatan ini satu dari tiga kerja sama antara Indonesia dan Vietnam yang dihasilkan saat pertemuan Presiden Prabowo dengan To Lam.

“Diharapkan kesepakatan ini akan berisi berbagai kerja sama kongkret yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara,” terang Puan.

“Beliau (To Lam) menyampaikan sudah banyak hal yang dilakukan di kedua pemerintahan, dan Vietnam siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia di bawah Bapak Presiden Prabowo,” sambungnya.

Lebih lanjut, Puan mengatakan pertemuan bilateral dengan To Lam juga menekankan pentingnya kedua negara menjaga soliditas terutama di ASEAN, mengingat kini dunia tengah dihadapi dengan berbagai dinamika global termasuk konflik dan perang.

“Dibutuhkan soliditas negara-negara ASEAN untuk lebih kuat, lebih solid dalam bergotong royong membangun negaranya masing-masing dan menjaga Asia tenggara secara khusus,” jelas Puan.

Puan menyebut, hubungan Indonesia-Vietnam memiliki fondasi yang solid karena didasarkan kepada saling menghormati, saling pengertian, dan saling menguntungkan.
 
“Di saat dunia sedang mengalami berbagai krisis, maka kerja sama bilateral kedua negara perlu terus diperkuat untuk dapat mengkompensasi dampak negatif situasi global,” ujar mantan Menko PMK itu.

Sementara untuk kerja sama antar parlemen, Puan mengatakan DPR RI telah membentuk Group Kerja Sama Bilateral Indonesia-Vietnam untuk periode 2024-2029 sebagai bagian dari 102 GKSB.

“DPR RI siap mendukung kerja sama bilateral kedua negara. Berbagai permasalahan dunia yang dihadapi saat ini tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah saja. Parlemen kedua negara perlu berkontribusi menyelesaikan masalah internasional termasuk bilateral,” urainya.

“Saya mendorong parlemen kedua negara memprioritaskan kerja sama kongkrit Indonesia, dan Vietnam terutama yang manfaatnya dirasakan langsung rakyat dan melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kedua negara, seperti bidang pertanian, dan perikanan, dan hubungan antar masyarakat,” tambah Puan.

Puan pun menyebut terjadi saling tukar pikiran dan pengalaman selama pertemuan dengan To Lam.

“Namun juga harus dibedakan bagaimana perbedaan antara Indonesia dan Vietnam. Indonesia negara yang mungkin membutuhkan lebih banyak SDM yang diperlukan untuk membangun bangsa dan negara,” kata Puan menjawab pertanyaan pewarta soal isu efisiensi di pemerintahan.

“Mungkin ada pemikiran lain melakukan efisiensi namun apapun yang menjadi keputusan dari kedua negara ini, Indonesia dan Vietnam, tentu saja pasti didasari oleh keinginan atau landasan bagaimana yang terbaik untuk kedua negara tersebut sesuai dengan pemikiran dan kebutuhannya masing-masing,” tambahnya.

Di akhir pertemuan, Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam menitipkan salam untuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang juga merupakan putri dari Sukarno. To Lam juga mengucapkan terima masih kepada keluarga besar Presiden Sukarno dan Megawati yang memiliki sumbangsih besar dalam hubungan Indonesia-Vietnam.

Puan berjanji akan menyampaikan salam To Lam kepada sang ibunda. Ia juga berharap pertemuan dengan To Lam dapat menambah saling pengertian di antara Indonesia dan Vietnam.

“Hal ini tentu dapat berkontribusi memperkuat hubungan kedua negara, termasuk hubungan antar Parlemen,” tutup Puan. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi

puan maharani menerima kunjungan sekretaris jenderal partai komunis vietnam to lam di gedung dpr
puan maharani menerima kunjungan sekretaris jenderal partai komunis vietnam to lam di gedung dpr
puan maharani dan to lam di gedung dpr
puan maharani dan to lam di gedung dpr
to lam menyinggung soal hubungan baik indonesia dan vietnam yang sudah terjalin lam
to lam menyinggung soal hubungan baik indonesia dan vietnam yang sudah terjalin lam

Must Read

Related Articles