Berdasarkan data itulah, Tim Tujuh menyebut festival ini sebagai Festival Film Wartawan Indonesia, sekaligus dihitung merupakan FFWI XI, dan bukan yang pertama.
Bioskop & OTT Bersaing
Wina juga menyebut akan ada 40 orang wartawan dari seluruh Indonesia yang dipilih menjadi juri. “Nantinya penjurian akan diketuai pengamat film senior, Yan Wijaya!” kata Wina sambil menyebut FFWI dimaksudkan sebagai Golden Globe-nya Indonesia.
“Kriteria menjadi anggota dewan juri sendiri adalah meeka terbukti memang melakukan pekerjaan wartawan, memiliki kartu pers, setidaknya memiliki 5 tulisan tentang film dalam kurun waktu tahun 2020-2021. Soal umur tidak jadi masalah!”
Yan Wijaya menyebut karena adanya pandemi Covid 19 yang membuat bioskop sepanjang setahun ditutup, ia mencatat sampai September 2020, ada sekitar 30 judul film Indonesia yang tayang di bioskop
“Blessing in disguise bioskop ditutup, film Indonesia bisa menayang di layanan OTT (Over The Top), secara streaming lewat Netflix dan Disney. Di layanan OTT tercatat sekitar 50 judul yang sudah menayang. Jadi total film yang akan dinilai oleh juri FFWI adalah 80 judul!” ungkap Yan
Menurut Yan, genre film Indonesia yang banyak diproduksi antara tahun 200-2021 adalah drama, komedi dan horror.
“Film laga sebetulnya ada yang dirilis, tapi jumlahnya belum memadai. Begitu pula film animasi dan dokemunter, jumlah benar benar sangat terbatas!” Ungkap Yan sambil menyebut ada sembilan kategori penilain Terbaik yang dinilai dewan juri, yakni film, sutradara, pemain utama, pemain pembantu, dan lain-lain.
“Karena juri didatangkan dari beberapa kota di Indonesia, seperti Medan, Makassar, maka teknis kerja juri akan dilakukan secara online dan off line mulai 1 hingga 27 oktober,” ungkap Yan.
Malam puncak FFWI akan digelar pada 28 Oktober 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah pemuda, “Semua dewan juri akan dihadirkan!” ujar Yan
Aktor, sutradara dan politikus Deddy Mizwar yang ikut hadir dalam zoom meeting menyebut, sangat mendukung pelaksanaan FFWI.