Jumat, Februari 21, 2025

Anugerah Kebudayaan : Memilih Pekerja Seni Terbaik

Kecil Besar

”Penghargaan ini memberi spirit seniman agar terus berkarya, saya saja sudah 80 tahun masih mengajar di IKJ, “ kata sutradara teater Tatiek Maliyati.

Pada tahun 2014, saya mengusulkan nama Etnomusikolog Rizaldi Siagian serta Musisi / Komposer Tradisional Musik Bali I Gusti Kompiang Raka diapresiasi. Rizaldi adalah Doktor Etnomisikolog lulusan San Diego State University, AS, dan telah banyak menerima penghargaan terhadap karyanya, dari dalam dan LN.

Beberapa kali Rizaldi bekerja sama dengan budayawan Slamet Widodo, berkolaborasi : Slamet menulis lirik, Rizaldi membuat musiknya, juga audio visualnya. 

Kompiang Raka namanya meroket tatkala mendukung rekaman musik eksperimen Guruh Gipsy di tahun 1976, Kompiang membawa kelompok seniman Bali Saraswati dengan gamelan Balinya, Guruh dan kawan-kawan memainkan musik diatonik rock yang melahirkan album Guruh Gipsy yang amat fenomenal. 

Kompiang masih berkarya sejenis, membawa gamelan Bali untuk ‘dikolaborasikan’ dalam rekaman musik rock Gong 2000 yang dibentuk Ian Antono dan Achmad Albar pada tahun 2000. Munculnya nama 2 tokoh musik ini, amat didukung suara anggota juri Garin Nugroho, yang tampil pada sesi akhir rapat juri lengkap Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2014, yang digelar Kemendikbud, Juli 2014. Garin Nugroho mengajuikan nama Niniek L. Karim dan Nani Wijaya untuk Penerima Anugerah Seni 2014. 

Ragam Seni dari Seluruh Nusantara

Total jumlah juri Anugerah Kebudayaan  dan Penghargaan Maestro Seni tradisi 2014 adalah 25 orang, untuk menentukan penerima Anugerah Kebudayaan Kategori : Anak dan Remaja yang Berdedikasi Terhadap Kebudayaan, Maestro Seni Tradisi, Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya, Tanda Kehormatan Satyalencana Kebudayaan dari Presiden dan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma dari Presiden.

Untuk Anak Anak dan Remaja, kecuali Sertifikat, Pin Emas penerima juga berhak atas Uang Pembinaan Rp. 25 juta. Anugerah Seni, Seni Tradisi memperoleh Sertifikat, Pin Emas, Uang Pembinaan Rp. 50 juta, sedang Penghargaan yang ditandatangani Presiden, mendapat Sertifikat, Pin Emas dan Uang Rp. 60 juta. 

Penerima Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2014 : H. Sanusi (pencak silat), Missy Ano (Seni tari Suku Saho), Taslim bin Faham (seni pertunjukan – Koba), Rohaya (seni pertunjukan Makyong), Nari (sastra lontar Sasak), Baidjuri Tarsa (seni pertunjukan tradisi), Jariah (pelantun Dideng), Salmon Oropa (seni tari, teater dan sei ukir ).

Anak dan Remaja yang Brdedikasi Terhadap Kebeudayaan 2014 : Bryan Jevonci (seni lukis dan design perangko ), Jasmine Carissa Wirawan (seni tari – modern dan tradisional, dan seni bercerita), Made Georgiana Triwinadi (dalang cilik berbahasa Inggris ), Sri Ayu Pradnya Larasati (seni tari dan seni bercerita )

Kategori Plestari dan Pengembang Warisan Budaya 2014 : Tuti Soenardi (ahli gizi dan kuliner Nusantara), Murti Bunanta (sastra anak), Sutanto / Tanto Mendut (budaya Komunitas Gunung), Bondan Nusantara (seni ketoprak), Atmo Tan Sidik (budaya Komunitas Tegal), Dimas Pramuka Atmaji (tari tradisional Jawa Timur), Merdeka Gedeon (drama, tari, musik), Tengku Nasaruddin Said (seni budaya Melayu), Heri Hendrayana Harris – Gola Gong (sastra dan komunitas ) dan Mordan Sitanggang (seni budaya Batak ).

Kategori Anugerah Seni 2014 : Elly D. Luttan (koreografer ), Martin Aleida (sastrawan / cerpenis), Sri Rochani S. Karim – Niniek L. Karim (seni teater dan film), I Gusti Kompiang Raka (komposer tradisional Bali), Hamsad Rangkuti (sastrawan / cerpenis), Rizaldi Siagian (komposer musik tradisional / etnomusikolog ), Yudi Ahmad Tajudin (sutradara / penulis naskah drama), Priyanto Sunarto (pakar komunikasi visual / pendidik seni rupa), Sunaryo (perupa / seni lukis ), Moelyono  (perupa / aktivis seni ), dan Nani Wijaya (aktris film).

Must Read

Related Articles