Anugerah Kebudayaan : Memilih Pekerja Seni Terbaik

- Advertisement -
- Advertisement -

Anugerah Kebudayaan dan Seni Tradisi kembali digelar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengupayakan, agar Mendikbud Kabinet berikutnya, tetap menjadikan Lembaga Anugerah Kebudayaan ini tetap ada dan lestari.

Kriteria Calon Penerima 

Tatkala tahun 2013, saya menerima Anugerah Kebudayaan kategori Anugerah Seni dari Kemendikbud, saya bertanya : apa yang telah saya berikan untuk Jagad Kebudayaan Negeri ini, mengingat profesi saya yang ‘Sebagian besar, cuma wartawan Seni Budaya’. Sudah pantaskah? 

- Advertisement -

Lalu, saya cari tahu, siapa gerangan Anggota Dewan Juri  yang bertanggung jawab memilih saya menerima Anugerah Seni 2013, 2 di antaranya adalah nama ‘besar’, yakni Entonomusikolog Franki Raden dan budayawan Romo Mudji Sutrisno.

Dua budayawan ini bahkan ‘telah membocorkan’ hasil keputusan Dewan Juri Anugerah Seni 2013, jauh hari sebelum Pergelaran Penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2013 digelar di Balai Kartini, Jakarta 9 Oktober 2013. Franki mengirim SMS tentang kemenangan saya, sementara Romo Mudji mengatakan langsung, waktu kami berjumpa di Bali.

Jawaban yang diberikan Romo Mudji dan Franki Raden standar : “Anda sudah layak menerima penghargaan karena pengabdian yang panjang pada profesi yang ada kaitannya dengan Seni Budaya, konsisten dan loyal pada pilihan menulis yang kritis, dan banyak tampil dalam kekritisan yang sama di media massa lain, misalnya televisi dan sosial media,“ jawab Franki.

- Advertisement -

Tahun 2014, saya ditunjuk sebagai Juri Anugerah Seni  bersama Garin Nugroho, Julianti Parani, seniman patung Dolorosa Sinaga, akademisi dan penulis M. Yoesoef. Dari sinilah saya banyak tahu, betapa kompleks sebetulnya penjurian sebuah Anugerah Kebudayaan, termasuk Anugerah Seni. 

Bahkan, buat yang menilai Calon Penerima Anugerah Maestro Seni Tradisi, mereka diharuskan melakukan ‘riset lapangan’. Nomine tidak ditentukan sepihak, misalnya berdasar usulan komunitas Seni Budaya di daerah pedalaman Dayak di Kalimantan, atau di Pedalaman Papua, Tim Penilai juga harus mendatangi calon penerima yang diusulkan, melihat langsung apa yang telah dilakukan Calon Nomine pada Seni Tradisi yang digelutinya. 

Untuk Kategori Anak dan Remaja Yang Berdedikasi Terhadap Kebudayaan, Dewan Juri juga harus melakukan ‘riset lapangan’, mengunjungi komunitas anak, misalnya ke sanggar-sanggar, termasuk yang diluar Jakarta / bahkan luar Jawa.

Usulan Calon Penerima

Untuk Anugerah Seni, usulan Calon Nomine datang dari penyelenggara, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga usulan nama dari Dewan Juri.

Semua usulan itu diperdebatkan pada forum rapat Juri, yang tahun 2014 dilakukan sebanyak 5 kali. Yang ‘harga mati’ adalah Calon Penerima harus telah mengabdi pada profesinya minimal 15 tahun, meski dimungkinkan baru menerima penghargaan setelah meninggal dunia, dengan begitu, Sertifikat Penghargaan dan hadiah lain diterimakan pada ahli warisnya. Tahun 2013, Harry Roesli dan Sapto Rahardjo yang telah wafat,  menerima Anugerah Kebudayaan.

Yang menarik adalah, sutradara video klip dan praktisi periklanan Dimas Jayadiningrat naik panggung mewakili almarhum Eyang ( kakek ) nya, Husein Jayadiningrat, “Saya harus apresiasi pada Dewan Juri yang mengusulkan Eyang saya sebagai penerima Bintang Budaya Paramadharma dari Presiden, padahal aktivitas Eyang sudah lewat puluhan tahun lalu, bahkan Ayah saya saja sudah wafat. Ini penghargaan yang luar biasa bagi keluarga kami, “ kata Jay Dimas. 

Ada adegan lucu tatkala Pin Eyang Husein sebagai Penerima Bintang BudayaParamadharma dari Presiden yang dibawa Dimas Jayadinnigrat terjatuh, saya mengingatkan, “Mas, ati-ati, pin itu terbuat dari emas, ada sertifikatnya di dalam amplop yang anda terima buat Eyang Husein, “ dan Dimas kaget, lalu pin itu dikantonginya.

Santi Sardi, yang mewakili alm Idris Sardi, juga mengucapkan terimakasih atas atensi Pemerintah pada ayahnya. Sementara Tatiek Maliyati ( 80 tahun ) , menyatakan terimakasih yang tak terhingga pada Menteri Dikbud M. Nuh, yang bermaksud terus akan mengupayakan agar Anugerah Kebudayaan ini tetap digelar saban tahun, meskipun Pak M Nuh tidak duduk di Kabinet lagi.

”Penghargaan ini memberi spirit seniman agar terus berkarya, saya saja sudah 80 tahun masih mengajar di IKJ, “ kata sutradara teater Tatiek Maliyati.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -