NextArt  : Harapan Baru Untuk Musik Indonesia Sejahtera

- Advertisement -

Sejak industri musik memasuki pemasaran secara digital,  kita mulai familiar dengan yang namanya Aggregator.  

Dan pertumbuhan  jumlah usaha  yang bergerak  untuk bidang Aggregator sendiri cukup melimpah ruah.   Salah satunya, yang baru resmi dilahirkan pada 7 Juli 2021  adalah  NextArt.  

Lantas apa yang dimaksud  dengan Aggregator?  “Ini  semacam agen,” kata  Rio Zee  CEO NextArt.id  saat memperkenalkan NextArt sambil berbuka puasa dengan rekan Media  Cetak-Online, TV, Radio  Kamis, 14 April 2022.

- Advertisement -

 “Nah, agen ini berfungsi mendistribusikan karya  cipta lagu  yang dibuat oleh musisi, artis dan produser musik  ke toko musik online  di seluruh dunia! Ada sekitar  150  toko musik  digital di seluruh dunia. Dan sekitar 40-an nama yang namanya  kita sering dengar yakni Spotify, Deezer, Joox, Appel Music, Langit Musik, ” lanjut Rio.

Sejak resmi dirilis hingga hari ini, menurut Rio Zee,   lebih dari 70 nama  musisi, pencipta lagu dan produser musik yang bergabung dengan NextArt. Mereka datang dari segala   jenis genre.

“Ada pop, dangdut juga musik daerah. Dan NextArt ingin mengajak  lebih banyak  musisi daerah  untuk bergabung, karena musisi daerah selama ini  justru sulit terjamah.  Di sini ada Alfina Braner dan Alkawi dari Musisi Minang, Dial DGroove, Opa-Opa, Ansar kemudian juga ada Mahagenta yang memainkan musik-musik tradisi,” ungkap Rio Zee

- Advertisement -

Ramah Layanan dan Mudah

Sebagai pendatang baru di kancah bisnis Aggregator, NextArt  sudah langsung menancapkan misi ingin mensejahterakan eskosistem musik dan musisi Indonesia. Mereka mengaku bergerak  dengan  menyodorkan berbagai kebijakan  yang memudahkan. Dan ini sangat berbeda dari Aggregator yang telah lebih dulu lahir.

“Seperti misalnya, kami menerapkan sistem transparansi yang ramah layanan. Kalau ada musisi newcomer yang hanya punya satu lagu untuk didaftarkan, tetap kami edarkan.  Lengkap dengan pembuatan akun si Musisi dan fasilitas dashboard yang bisa dicermati setiap saat.  Cukup dengan syarat, si musisi punya lagu  karya sendiri dan mendaftar  seharga Rp 85.000 ribu rupiah!”

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -