Coklat Tidak Selamanya Menyimpan Manis

- Advertisement -

Mengonsumsi coklat diduga memiliki manfaat sebagai berikut:

  • menurunkan kadar kolesterol
  • mencegah penurunan kognitif
  • mengurangi risiko masalah kardiovaskula

Penting untuk dicatat bahwa kemungkinan manfaat kesehatan yang disebutkan di bawah ini berasal dari penelitian tunggal.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa makan coklat benar-benar dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

- Advertisement -

Selain itu, coklat batangan tidak hanya mengandung kakao. Manfaat dan risiko bahan lain, seperti gula dan lemak, perlu dipertimbangkan.

Kolesterol

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi coklat dapat membantu mengurangi kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), yang juga dikenal sebagai “kolesterol jahat”.

- Advertisement -

Para peneliti mulai menyelidiki apakah coklat batangan yang mengandung sterol tumbuhan (PS) dan flavanol kakao (CF) mempunyai efek terhadap kadar kolesterol.

Para penulis menyimpulkan: “Konsumsi coklat batangan yang mengandung PS dan CF secara teratur, sebagai bagian dari diet rendah lemak, dapat mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol dan meningkatkan tekanan darah.”

Fungsi kognitif

Para ilmuwan di Harvard Medical School berpendapat bahwa minum dua cangkir coklat panas sehari dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi penurunan daya ingat pada orang lanjut usia.

Para peneliti menemukan bahwa coklat panas membantu meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang membutuhkannya.

Penulis utama, Farzaneh A. Sorond, mengatakan:

“Karena area otak yang berbeda membutuhkan lebih banyak energi untuk menyelesaikan tugasnya, mereka juga membutuhkan aliran darah yang lebih besar. Hubungan ini, yang disebut hubungan neurovaskular, mungkin memainkan peran penting dalam penyakit seperti Alzheimer.”

Cokelat memang mempunyai manfaat kesehatan, namun juga mempunyai dampak negatif.

Bikin BB Naik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi coklat dikaitkan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dan pusat lemak tubuh. Namun, coklat memiliki jumlah kalori yang tinggi karena kandungan gula dan lemaknya. Siapapun yang mencoba menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan sebaiknya membatasi konsumsi coklat dan memeriksa label produk favoritnya.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -