Akhmad Sekhu Antara Wartawan dan Penyair

- Advertisement -

Adapun, Titiek Puspa menyampaikan apresiasinya, “Saya mengapresiasi dan menyambut baik, penerbitan buku ‘Memo Kemanusiaan’ karya Akhmad Sekhu ini. Banyak sekali tema di dalamnya, mulai tema Pandemi Covid-19 mengenai tenaga kesehatan sang pejuang kemanusiaan, hikmah dari pandemi, kita harus selalu cuci tangan, berjemur, hingga kita harus vaksin, sampai puisi menyinggung korupsi di tengah bansos pandemi yang sangat memilukan, kok tega sekali korupsi di tengah penderitaan masyarakat. Kemudian, tentang situasi negeri yang masih terbelah, juga masih derasnya urbanisasi, dunia perfilman, puisi-puisi religi tentang Ramadhan, puisi-puisi hujan, ibu, pernikahan, hingga tentang keluarga. Teruslah semangat berkarya! Tetaplah menulis puisi penuh dengan kejujuran dan ketulusan. Bangunlah kesadaran, ingatkan manusia yang lupa pada kemanusiaannya.”

Sekhu juga sedang menyiapkan terbitnya kumpulan cerpen “Semangat Orang-orang Jempolan” yang memuat kisah orang-orang  yang “hebat” dalam menjalani hidupnya dengan penuh  semangat. “Mereka ada di sekitar lingkungan hidup kita yang tampak sederhana, apa adanya, tapi sangat bersahaja, yang sebenarnya “hebat” bisa menjadi suri tauladan kita,” ungkap Sekhu mantap.

Kedua buku tersebut sebenarnya ingin menjadi semacam kado ultahnya yang ke-51, tapi karena Pandemi Covid-19 sehingga terbitnya tertunda. “Pada usia semakin menua, klta harus semakin memberi makna pada hidup kita, ” tegasnya.

- Advertisement -

Ada pepatah bijak, Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. “Kita manusia kalau mati yang diingat jasa-jasa kebaikan selama hidupnya dan saya ingin diingat karya-karya saya, ” pungkas Akhmad Sekhu optimis 

Karya-karya Akhmad Sekhu sudah banyak yang dijadikan bahan penelitian dan skripsi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana.

Cerpen karya Akhmad Sekhu berjudul ‘Berangkat’ terinspirasi dari kisah nyata di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, dijadikan film pendek berjudul ‘Krenteg’, yang diikutkan di Festival Film Tegal (FFT) 2019 memborong banyak penghargaan FFT, yakni Aktris Terpilih (Rita Riyani), Aktor Terpilih (Ghieffari Ardiyansyah), Sutradara Terpilih (Marjo Klengkam Sulam), Poster Terpilih, dan Film Favorit.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -