Potensi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Lebak, Banten, didorong pengembangannnya oleh Kemenparekraf lewat program Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif).
Dalam workshop KaTa Kreatif di Rahaya Resto and Resort, Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021), Menparekraf Sandiaga mengatakan, program ini dilaksanakan di 36 kabupaten dan kota di Indonesia. Dua di antaranya dilaksanakan di Banten, yaitu Lebak dan Pandeglang.
“Workshop ini akan dilanjutkan dengan pendampingan mengenai akses pemasaran, kemudahan perizinan, pelaporan keuangan, dan akses pembiayaan,” kata Sandiaga.
Ia menyampaikan, program ini menyasar para pelaku UMKM yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diketahui, dari 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, 70 persen di antaranya atau sekitar 42 juta pelaku UMKM bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Ini merupakan suatu bentuk pendekatan 360 derajat, di mana kita memberikan suatu ekosistem atau jejaring agar UMKM kreatif ini bisa bangkit dan berkembang, itu yang menjadi sasaran kita,” katanya.
Tidak hanya itu, Sandiaga menyebutkan program ini juga bertujuan untuk menunjang pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Lebak. Selain memiliki potensi wisata seperti Pantai Sawarna dan pemandangan “Negeri di Atas Awan” di Desa Citorek Kidul, Lebak, juga dikenal karena produk fesyennya yaitu pakaian adat Baduy dan Batik Lebak.
“Baju ini sangat nyaman dipakai. Jadi ini layak dijadikan sebagai suvenir yang bisa diberikan kepada wisatawan dan juga bisa ditawarkan melalui platform e-commerce,” ujar Sandiaga yang pada kesempatan yang sama juga mengenakan pakaian adat Baduy.
Hal ini diamini oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi yang menyatakan pihaknya akan mendorong potensi-potensi wisata dan ekonomi kreatif di Lebak untuk menjadi ikon pariwisata daerah itu.
“Kami akan mendorong potensi-potensi ini untuk menjadi ikon pariwisata Lebak. Tentunya kami butuh dukungan dari Pak Menteri dan nanti konkretnya akan kami usulkan ke Pak Menteri,” ujar Ade.