Pada acara ini, Pupuk Indonesia mengundang sejumlah petinggi dari berbagai negara antara lain Duta Besar Maroko, Duta Besar Palestina, Duta Besar Polandia, Duta Besar Yordania, Duta Besar Qatar, Duta Besar Italia. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 20 UMKM binaan pupuk indonesia yang sudah mampu memasarkan produk mereka ke pasar internasional.
Rahmad Pribadi menyampaikan komitmen Pupuk Indonesia Grup dalam memajukan UMKM melalui program pembinaan yang berada di bawah naungan unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Acara Pesona Kriya Pupuk Indonesia 2024 merupakan bentuk pembinaan Pupuk Indonesia Grup terhadap UMKM dan komitmen perusahaan dalam mendukung promosi budaya Indonesia melalui produk wastra. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pilar Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yang dijalankan Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Utara Afrika.
“Melalui Pesona Kriya ini, Pupuk Indonesia memperkenalkan produk serta memperluas jaringan pasar bagi pelaku UMKM. Ajang ini sekaligus menjadi wadah bagi Pupuk Indonesia untuk mengapresiasi bakat dan kreativitas para pelaku UMKM binaan Pupuk Indonesia Grup,”ungkap Rahmad.
Hingga saat ini, Pupuk Indonesia telah melaksanakan pembinaan dan bantuan permodalan bagi 2.221 UMKM di seluruh Indonesia. Dimana sebanyak 257 UMKM diantaranya bergerak di sektor industri termasuk industri kreatif,” ujar Rahmad lagi.
UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian nasional menyumbang hampir 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan mempekerjakan sekitar 97% angkatan kerja.
Adapun pembinaan dilakukan dengan memberikan pinjaman modal dan peningkatan kompetensi sehingga UMKM dapat menghasilkan produk berdaya bersaing di tingkat nasional maupun global, terutama di bidang wastra yang dijalankan oleh perempuan.
Rahmad menyatakan bahwa kemitraan antara Pupuk Indonesia dengan UMKM bertujuan untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan serta meningkatkan perekonomian serta kemandirian para pelaku UMKM, khususnya bagi pelaku perempuan sebagai kaum rentan.